Menu

12 Orang Meninggal dan Ribuan Dievakuasi Dalam Bencana Banjir Bandang di China

Devi 18 Jul 2022, 13:32
Foto : Banjir bandang di barat daya dan barat laut China telah menewaskan sedikitnya selusin orang dan menempatkan ribuan lainnya dalam bahaya
Foto : Banjir bandang di barat daya dan barat laut China telah menewaskan sedikitnya selusin orang dan menempatkan ribuan lainnya dalam bahaya

RIAU24.COM - Banjir bandang di barat daya dan barat laut China telah menewaskan sedikitnya selusin orang dan menempatkan ribuan lainnya dalam bahaya, media pemerintah melaporkan Minggu. 

Di provinsi barat daya Sichuan, sedikitnya enam orang tewas dan 12 lainnya hilang setelah hujan lebat memicu banjir bandang, lapor kantor berita milik negara CGTN. 

Sekitar 1.300 orang telah dievakuasi pada Sabtu, kata laporan itu. 

Sementara itu, di kota Longnan di provinsi barat laut Gansu, enam kematian lainnya dilaporkan dan 3.000 orang telah dievakuasi, kata penyiar CCTV. 

Curah hujan dalam 1 1/2 hari adalah sebanyak 98,9 milimeter (3,9 inci) di daerah yang terkena dampak terburuk, hampir dua kali lipat rata-rata bulan Juli. 

Hujan turun di tengah gelombang panas di beberapa bagian negara itu termasuk provinsi Zhejiang timur dan kota Shanghai, dengan suhu melonjak hingga 42 derajat Celcius (107 Fahrenheit) pekan lalu. 

Para ahli mengatakan peristiwa cuaca ekstrem seperti itu menjadi lebih mungkin karena perubahan iklim. 

Udara yang lebih hangat dapat menyimpan lebih banyak air, yang menyebabkan semburan awan yang lebih besar saat dilepaskan.

Banjir menambah kesengsaraan ekonomi yang sebagian disebabkan oleh langkah-langkah ketat “nol-COVID” yang membatasi perjalanan dan mengganggu rantai pasokan.

China bukan satu-satunya negara yang mengalami cuaca ekstrem musim panas ini. 

Di Jerman, tingkat air yang rendah di Rhine karena kekeringan telah mengganggu rantai pasokan komoditas ke negara itu. 

Gelombang panas juga melanda bagian selatan AS, dengan suhu diperkirakan akan melonjak lebih dari 38 C (100 F) dalam beberapa hari mendatang.