RIAU24.COM - Korea Utara pada hari Sabtu mengutuk pernyataan pejabat senior Gedung Putih tentang kemampuan serangan siber Pyongyang dan mengatakan akan terus menentang apa yang disebut agresi Amerika Serikat terhadapnya.
Baca juga: Slovakia Dapat Tawaran Helikopter dari AS Pasca Kirim Jet ke Ukraina
Diketahui, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu mengatakan bahwa mereka (AS) mencap Korea Utara sebagai kelompok penjahat.
Hal ini mengungkapkan sifat sebenarnya dari kebijakan bermusuhan Washington terhadap Korea Utara.
Anne Neuberger selaku wakil penasihat keamanan nasional Amerika Serikat untuk dunia maya dan teknologi baru, dilaporkan mengatakan pada hari Rabu bahwa Korea Utara adalah sindikat kriminal yang mengejar pendapatan dengan kedok sebuah negara.
Anne meyakini Korea Utara secara luas memiliki ribuan peretas terlatih dan pencurian cryptocurrency telah menjadi sumber utama pendanaan untuk negara yang terkena sanksi dan program senjatanya.
Baca juga: Menlu AS Klaim China Belum Lewati Batas Terkait Pemberian Bantuan Untuk Rusia
"Bagaimanapun, pemerintah Amerika Serikat telah mengungkapkan gambaran sebenarnya dari kebijakan permusuhannya yang paling keji, yang pernah ditutupi di bawah tabir 'dialog tanpa pamrih' dan 'keterlibatan diplomatik'," kata kantor berita negara KCNA, mengutip juru bicara kementerian luar negeri.
"Dengan cara yang sama, DPRK akan menghadapi AS, satu-satunya kelompok penjahat di dunia," lanjut juru bicara tersebut.
(***)
