Menu

Scold Bridle Mask: Topeng Hukuman Untuk Si Tukang Gosip Pada Abad 18-19 Eropa

Zuratul 3 Aug 2022, 10:24
Potret Hukuman Menggunakan Scold’s Bridel Mask/paragram.id
Potret Hukuman Menggunakan Scold’s Bridel Mask/paragram.id

RIAU24.COM - Dalam buku Women Talk More than Men karya Abby Kaplan, bahwa wanita rata-rata menggunakan 20 ribu kata per hari, sedangkan pria hanya 7 ribu. 

Anggapan wanita sebagai manusia yang doyan berbicara dan bergosip memang dipertahankan sejak masa dulu hingga kini, dikutip dari @kamarjeri_official, Selasa (2/8/2022). 

Tetapi berbeda dengan masa kini, dulu wanita yang suka bergosip ria akan mendapatkan kurungan jeruji besi di kepalanya. 

Kurungan itu diberi nama 'Scold Bridle' dan pertama kali digunakan di Skotlandia pada 1567. Negara tetangga seperti Inggris dan Wales juga ikut mengaplikasikan hal yang sama. 

Bentuk dari Scold Bridle menyerupai topeng, tetapi ada semacam lempengan besi tajam di bagian mulut yang membuat tidak nyaman bahkan ntidak bisa berbicara. 

Topeng Scold's Bridle biasa digunakan bagi wanita kelas bawah yang bermasalah, sering kali wanita dituduh sebagai penyihir, biang gosip, atau seorang pemarah.

Mereka yang menggunakan hukuman ini akan diarak keliling kota dituntun oleh suaminya agar malu akan perbuatannya. Warga juga ikut beramai-ramai menyaksikan sambil melontarkan kata kasar sembari meludahi mereka yang terkena hukuman tersebut. 

Penggagas hukuman itu percaya bahwa wanita yang sakit dan menderita karena mengenakan 'Scold's Bridle' akan kembali suci dari perasaan jahat. 

Orang yang pertama mengenakan topeng Scold Bridle sendiri adalah 'Bessie Tailiefier' yang diduga mefitnah seorang bernama Baillie Hunter yang dianggapnya menggunakan alat ukur palsu dalam memperebutkan hak tanah.

Scold's Bridle terus dipakai hingga pertengahan abad ke 18 untuk dipakaikan ke para budak di Virginia, Amerika Serikat.

(***)