Menu

Mengenal Raja Muhammad, Remaja Asal Pekanbaru yang Menjadi Maba Termuda di UGM

Amastya 3 Aug 2022, 11:00
Raja Muhammad, remaja asal pekanbaru berusia 15 tahun yang dinobatkan menjadi maba termuda di UGM /ugm.ac.id
Raja Muhammad, remaja asal pekanbaru berusia 15 tahun yang dinobatkan menjadi maba termuda di UGM /ugm.ac.id

RIAU24.COM - Remaja asal Pekanbaru, Raja Muhammad dinobatkan sebagai mahasiswa baru (maba) paling muda di Universitas Gajah Mada (UGM) pada Senin (1/8).

Remaja yang bernama lengkap Raja Muhammad Hayuri Islami ini tidak menduga bahwa ia akan dipanggil ke panggung bersama Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru di lapangan Grha Sabha Pramana.

Panggilan tersebut sekaligus sebagai pemberitahuan dan penobatan bahwa Raja menjadi maba termuda tahun ini yang berhasil masuk menjadi mahasiswa UGM di usia 15 tahun 11 bulan 11 hari.

“Saya bangga dan senang bisa masuk UGM,” kata Raja dikutip dari laman resmi UGM.

Profil Pendidikan Raja Muhammad

Raja Muhammad Hayuri Islami merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Remaja yang lahir 17 Agustus 2006 asal Pekanbaru ini diterima di Fakultas Filsafat UGM.

Raja menyebutkan ia bisa masuk kuliah di UGM dengan usia muda karena ia sudah mengenyam pendidikan Sekolah Dasar pada usia 5 tahun. Ia mengaku banyak teman-temannya tidak mengetahui bahwa ia masih memiliki umur yang sangat muda karena fisiknya yang hampir sama dengan teman sekelasnya.

“Sejak SD tidak terlalu terganggu, tidak ada yang peduli dengan usia saya yang muda tidak ada yang terlalu memperhatikan,” katanya.

Kemudian, ia menuturkan bahwa selama di SD ia selalu meraih prestasi, berbeda dengan tingkat SMP.

“Dari SD saya selalu berada di tiga besar, Di SMP mungkin lagi masa pubertas, biasa saja tidak rangking,” ujarnya.

Raja merupakan tamatan MAN Negeri 2 Pekanbaru. Dijenjang ini ia mendaftar program akselerasi pada semester dua dan ia diterima program akselerasi di kelas IPS. Karena program akselerasi ini, Raja dapat menyelesaikan masa SMA dalam waktu dua tahun

“Karena program akselerasi, kita diharuskan untuk belajar dan memahami lebih cepat dari siswa yang lain. Saya di program itu tidak ikut ekstrakurikuler atau organisasi,“ jelas Raja.

Ketertarikan Raja dengan Filsafat

Raja mengatakan selama ia berada di program akselerasi, dirinya tidak memikirkan soal rangking. Namun, Raja mengungkapkan bahwa ia mendapat nilai akademik yang cukup baik di semua pelajaran seperti sosiologi, ekonomi, sejarah dan geografi.

“Untuk mata pelajaran paling tinggi nilai sosiologi,” ujarnya.

Mengenai ketertarikannya dengan filsafat, Raja mengaku bahwa ia sudah tertarik dengan filsafat saat berada di kelas sepuluh SMA lewat buku dan internet.

“Saya mengenal filsafat itu ketika saya di kelas sepuluh. Saya sejak kecil sering menggunakan logika filsafat berarti selama ini saya menerapkan nilai-nilai filsafat,” kata Raja.

Lebih lanjut, Raja menuturkan mimpinya selama ia berkuliah di UGM yang salah satunya ingin melanjutkan studi S2 nya di fakultas yang sama.

“Mimpi saya ke depan di UGM ini tidak hanya sampai jenjang S1 saja, saya juga ingin bisa melanjutkan S2 di sini, maka saya akan belajar lebih giat,” pungkasnya.

(***)