Menu

Darah, Potongan Tubuh dan Jeritan : Gaza Terguncang Setelah Serangan Israel

Devi 8 Aug 2022, 13:20
Umm Mohammad al-Nairab, 60, menangis saat menunjukkan gambar cucunya yang terbunuh dalam serangan Israel [Hosam Salem/Al Jazeera]
Umm Mohammad al-Nairab, 60, menangis saat menunjukkan gambar cucunya yang terbunuh dalam serangan Israel [Hosam Salem/Al Jazeera]

RIAU24.COM - Malam teror lainnya berlalu di Jalur Gaza selatan, ketika serangan pesawat tempur Israel menewaskan seorang komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Khaled Mansour, bersama dengan banyak warga sipil di sekitarnya.

Hingga Minggu dini hari, kru pertahanan sipil dan penyelamat terus mengevakuasi jenazah korban tewas dan luka-luka dari bawah reruntuhan kamp pengungsi, meski peralatan terbatas. 

Menurut petugas medis, tujuh orang tewas dalam pemboman Rafah pada hari Sabtu, di antara 43 lainnya tewas dalam serangan tiga hari Israel, termasuk 15 anak-anak dan empat wanita. Lebih dari 300 warga Palestina lainnya terluka.

Proses penyelamatan dipersulit oleh gang-gang sempit di kamp karena jarak rumah-rumah beratap asbes yang rapat.

Ashraf al-Qaisi, 46, mengatakan dia tidak berpikir dua kali sebelum mengizinkan buldoser untuk menghancurkan seluruh rumahnya untuk membantu tim penyelamat mencapai tetangganya yang terkubur di bawah puing-puing.

“Ini adalah malam tersulit dalam hidup saya,” kata al-Qaisi seperti dilansir Al Jazeera.

Halaman: 12Lihat Semua