Menu

Siapa Hadi Matar? Sosok yang Menyerang Salman Rushdie, Penulis Novel Ayat-ayat Setan

Amastya 13 Aug 2022, 16:13
Hadi Matar adalah sosok yang menyerang penulis Novel Kontroversial Ayat-ayat Setan yakni Salman Rushdie /AFP
Hadi Matar adalah sosok yang menyerang penulis Novel Kontroversial Ayat-ayat Setan yakni Salman Rushdie /AFP

RIAU24.COM - Ketika penulis Salman Rushdie berjuang untuk hidupnya dengan bantuan ventilator di sebuah rumah sakit New York, polisi pada hari Jumat mengidentifikasi penyerang yakni Hadi Matar yang berusia 24 tahun dari New Jersey.

Polisi mengatakan Rushdie, 75, ditikam di leher dan perut. Dia segera diberikan perawatan medis darurat.

Diketahui, Rushdie sedang menghadiri sebuah acara di Chautauqua Institution dekat kota Buffalo ketika serangan itu terjadi.

Penulis kelahiran India itu langsung diterbangkan ke rumah sakit. Pejabat kesehatan mengatakan penulis bisa kehilangan matanya.

Siapa Hadi Matar?

Laporan mengatakan Matar berlari ke panggung di mana Rushdie duduk dan menikamnya berulang kali sebelum dia ditundukkan. Matar tinggal di Fairfield, New Jersey. Polisi New York mengatakan motif Matar masih belum jelas.

Laporan mengatakan polisi telah mulai menggeledah kediaman Matar di New Jersey dengan sangat sedikit yang diketahui tentang tersangka sejauh ini.

Matar diturunkan ketika para penonton bereaksi untuk menundukkannya di tengah keterkejutan dan kebingungan pada acara tersebut. Laporan mengklaim Matar berpakaian hitam dan mengenakan topeng hitam.

Matar saat ini berada dalam tahanan polisi dan belum didakwa karena polisi melanjutkan penyelidikan mereka.

Polisi New York dan FBI bersama-sama sedang menyelidiki kasus ini.

Laporan mengklaim Hadi Matar bersimpati terhadap Iran dan dilaporkan memiliki halaman Facebook dengan foto Ayatollah Khomeini yang telah mengeluarkan Fatwa terhadap penulis pada tahun 1989 setelah buku The Satanic Verses (Ayat-ayat Setan) diterbitkan.

Apa saja kontroversi seputar Ayat-Ayat Setan?

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khomeini telah mengeluarkan fatwa terhadap Salman Rushdie pada Februari 1989 setelah buku The Satanic Verses diterbitkan.

Khomeini mengklaim buku itu menghina Islam dan mengarahkan para pendukungnya untuk membunuh penulisnya.

Khomeini telah mengumumkan hadiah 2,8 juta dolar bagi siapapun yang membunuh Rushdie. Pemerintah Inggris bergerak cepat untuk memberikan keamanan tingkat atas kepada penulis asal India itu.

(***)