Menu

Pembunuhan Abu Akleh: 100 Hari Telah Berlalu, Keluarga Masih Berjuang Untuk Keadilan

Devi 19 Aug 2022, 07:29
Orang-orang menyalakan lilin saat berjaga untuk mengenang jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel, di luar Gereja Kelahiran di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 16 Mei [Mussa Qawasma/Reuters]
Orang-orang menyalakan lilin saat berjaga untuk mengenang jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel, di luar Gereja Kelahiran di Betlehem, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 16 Mei [Mussa Qawasma/Reuters]

RIAU24.COM - Keadilan hingga hari ini tetap sulit didapatkan oleh bagi jurnalis veteran Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel 100 hari yang lalu.

Kini keluarganya terus meminta pemerintah Amerika Serikat untuk meningkatkan dan melakukan penyelidikan independen.

Abu Akleh, seorang reporter Palestina-Amerika yang terkenal di dunia Arab karena liputannya selama 25 tahun tentang pendudukan Israel, ditembak mati di kepala oleh penembak jitu Israel pada 11 Mei 2022 saat meliput serangan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Wanita berusia 51 tahun itu bersama sekelompok jurnalis lain, termasuk juru kamera Al Jazeera Majdi Bannoura, tengah merekam  serangan Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki tersebut. 

Para jurnalis semuanya mengenakan helm pers dan rompi, dengan jelas menandai mereka sebagai jurnalis.

Sekarang, lebih dari tiga bulan setelah Abu Akleh terbunuh, keluarganya mengatakan bahwa meskipun banyak bukti dan beberapa penyelidikan menemukan Israel bertanggung jawab, AS telah gagal melakukan minimal dalam meminta pertanggungjawaban sekutunya.

Halaman: 12Lihat Semua