Menu

Pada Hari Kemerdekaan Ukraina, PBB Desak Diakhirinya Perang Tidak Masuk Akal

Devi 25 Aug 2022, 08:08
Seorang penduduk setempat melihat sebuah bangunan yang rusak selama pertempuran sengit di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol [File: Alexei Alexandrov/AP Photo]
Seorang penduduk setempat melihat sebuah bangunan yang rusak selama pertempuran sengit di daerah yang dikendalikan oleh pasukan separatis yang didukung Rusia di Mariupol [File: Alexei Alexandrov/AP Photo]

RIAU24.COM - Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyerukan diakhirinya perang di Ukraina saat negara itu menandai peringatan 31 tahun kemerdekaan dari Uni Soviet yang runtuh dan enam bulan sejak pasukan Rusia menyerbu. “Konsekuensi dari perang yang tidak masuk akal ini dirasakan jauh di luar Ukraina,” kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB di New York, Rabu.

“Pada peringatan 31 tahun saya ingin mengucapkan selamat kepada rakyat Ukraina,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka “membutuhkan perdamaian, dan mereka membutuhkan perdamaian sekarang”.

Sekjen PBB itu turun ke lantai menjelang pertemuan khusus untuk membahas konflik dan memberi pengarahan kepada dewan tentang misinya ke pelabuhan Odesa dan Turki di Ukraina awal bulan ini. Selama perjalanan itu, ia menyaksikan kemajuan kesepakatan ekspor biji -bijian antara Kiev dan Moskow.

Kesepakatan "berjalan dengan baik", kata Guterres, tetapi dia mengeluarkan peringatan keras tentang perlunya mendapatkan lebih banyak pupuk dari Ukraina dan Rusia untuk lebih menenangkan pasar komoditas dan menurunkan harga bagi konsumen.

“Jika kita tidak menstabilkan pasar pupuk pada 2022, maka pangan pada 2023 tidak akan cukup,” katanya.

Dia juga menyambut baik pernyataan dukungan untuk misi ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan mengatakan PBB akan terus memantau situasi di lokasi.

Halaman: 12Lihat Semua