Menu

6 Wanita Ini Menjadi Saksi Terbentuknya Sejarah Polisi Wanita di Indonesia 1 September 1948

Zuratul 25 Aug 2022, 12:15
Potret 6 Wanita yang Menjadi Polisi Wanita Pertama Republik Indonesia, dimana foto ini diambil pada Tahun 1948 (Foto:museumpolri.org)
Potret 6 Wanita yang Menjadi Polisi Wanita Pertama Republik Indonesia, dimana foto ini diambil pada Tahun 1948 (Foto:museumpolri.org)

RIAU24.COM - Pada awal tahun 1948, terdapat kesulitan pada pemeriksaan korban, tersangka ataupun saksi wanita terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus. hal tersebut mengakibatkan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik. 

Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukitinggi berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian. Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukitinggi memberikan kesempatan kepada wanita-wanita terpilih. 

Tepatnya, pada tanggal 1 September 1948 secara resmi disertakan 6 (enam) siswa wanita yaitu: Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Leokman, Dahniar Sukotjo, Djasmaniar dan Rosnalia Taher, mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama dengan 44 siswa laki-laki di SPN Bukittinggi, sejak itu tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya polisi wanita (Polwan), dikutip dari museumpolri.org pada Rabu (24/8/2022).

Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948 meletus agresi militer Belanda ke II yang menyebabkan pendidikan inspektur polisi di Bukitinggi dihentikan dan ditutup.

Pada tahun 1950, setelah adanya pengakuan kedaulatan terhadap Indonesia pada tanggal 19 Juli 1950 ke enak calon inspektur polisi wanita kembali dilatih di SPN Sukabumi. 

Selama pendidikan ke enam calon inspektur polisi wanita mendapatkan pelajaran mengenai ilmu-ilmu kemasyarakatan, pendidikan dan ilmu jiwa, pedagogi, sosiologi, psikologi, dan latihan anggar, jiu jit su, juso, serta latihan militer. 

Halaman: 12Lihat Semua