Menu

Harga BBM Naik, Pengamat: Dampaknya Inflasi Capai 6-8 Persen

Amastya 5 Sep 2022, 09:08
Pengamat ekonomi sebut kenaikan harga BBM naik akan berdampak pada inflasi yang mencapai 6-8 Persen /ANTARA
Pengamat ekonomi sebut kenaikan harga BBM naik akan berdampak pada inflasi yang mencapai 6-8 Persen /ANTARA

RIAU24.COM - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat berbagai pengamat ekonomi mengungkapkan berbagai kemungkinan yang terjadi akibat dampak dari kebijakan tersebut.

Satu diantaranya adalah Adhitya Wardhono PhD selaku pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej). Adhitya mengatakan kenaikan harga BBM akan berdampak pada laju inflasi yang harus diwaspadai semua pihak.

“Besar kemungkinan pada waktu dekat ini akan terjadi penurunan pada konsumsi dan kenaikan inflasi, tetapi dalam taraf yang moderat,” katanya di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Minggu (4/9/22) dikutip antaranews.com.

Adhitya menilai, perkiraan mungkin inflasi dapat mencapai 6-8 persen. Hal ini karena ekspetasi inflasi sudah terbentuk dahulu dan adanya penyesuaian perilaku.

“Akan tetapi, itu tetap menjadi risiko nantinya bila ternyata lonjakannya sangat besar, apalagi melebihi pertumbuhan ekonomi yang kian memulih,” ucapnya.

Pria yang merupakan Pakar Moneter Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej ini, menjelaskan bahwa kenaikan harga BBM di tengah naiknya suku bunga Bank Indonesia (BI) 3,75 persen akan mempengaruhi kinerja ekonomi dan berimbas lebih besar dari pengetatan moneter yang dilakukan BI.

“Bukan tidak mungkin akibat naiknya harga BBM, kenaikan biaya produksi tarif angkutan dan harga sandang pangan pun juga ikut naik begitu juga akan memicu inflasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Adhitya menuturkan tingkat inflasi tahuna pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen yang bisa memungkinkan pembuat kebijakan moneter akan meninjau kembali prospek inflasi dalam menanggapi kebijakan harga BBM.

Harga bahan bakar merupakan masalah yang sensitif secara politik di Indonesia, dan perubahan tersebut akan memiliki implikasi besar bagi rumah tangga dan usaha kecil, karena bahan bakar bersubsidi menyumbang lebih dari 80 persen pendapatan negara,” ucapnya.

Kemudian, ia mengatakan kenaikan harga BBM ini tidak bisa dihindari dan sinyal naiknya BBM sudah deras terdengar, yang dengan tegas pemerintah membeberkan alasan-alasan dari kenaikan harga tersebut.

(***)