Menu

Pemerintah Dikritik Harga BBM Naik, PDIP Minta Kader Bantu Jokowi

Amastya 7 Sep 2022, 08:52
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal DPP PDIP perintahkan kader untuk membantu pemerintah Jokowi yang banyak dikritik terkait kenaikan harga BBM /minews.id
Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal DPP PDIP perintahkan kader untuk membantu pemerintah Jokowi yang banyak dikritik terkait kenaikan harga BBM /minews.id

RIAU24.COM Pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Jokowi saat ini tengah dikritik perihal kenaikan Harga BBM.

Terkait hal itu, Hasto Kristiyanto selaku Sekretaris Jenderal DPP PDIP, meminta kepada seluruh kadernya untuk membantu Jokowi.

"Seluruh kader PDIP tetap harus bersemangat dan konsisten membantu suksesnya pemerintahan Presiden Jokowi. Sebab saat ini, situasi tak mudah dihadapi oleh pemerintah," ujar Hasto, Selasa (6/9/2022) dikutip sindonews.com.

Hasto menuturkan pemerintahan Jokowi yang kurang dari dua tahun lagi untuk genap menjadi 10 tahun telah banyak hal berat yang dihadapi khususnya dampak dari faktor eksternal.

"Pembangunan infrastruktur di periode pertama pemerintahan, tertahan akibat adanya pandemi Covid 19. Pandemi belum selesai, terjadi perang Rusia-Ukraina yang menghasilkan krisis energi dan krisis pangan," tuturnya.

Hasto menambahkan masalah terbaru di Pemerintah Jokowi yang sampai harus mengurangi beban subsidi BBM dari APBN dengan menaikkan harga pasarannya.

Ia mengatakan bahwa Jokowi memahami kebijakan tersebut sangat tidak lazim dan akan berdampak luas pada kehidupan masyarakat.

“Pak Jokowi tahu dampak kenaikan BBM ke rakyat. Sebab Pak Jokowi sering blusukan dan tahu bagaimana kehidupan rakyat," terangnya.

Oleh karena itu, Hasto memerintahkan seluruh kader PDIP untuk bekerja turun ke lapisan masyarakat.

"Kita bantu pemerintahan menyalurkan berbagai bantuan dan merespons rakyat yang kesusahan. Kepada kepala daerah dan anggota legislatif diminta untuk melakukan realokasi anggaran untuk menggerakkan perekonomian rakyat," pungkasnya.

Sekedar informasi pada Sabtu (3/9/22) lalu, pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM.

Dampak dari kenaikan BBM tersebut membuat sejumlah harga kebutuhan pokok dan transportasi telah mengalami kenaikan.

Buntutnya banyak elemen masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa yakni buruh, mahasiswa, dan kelompok pemuda untuk menolak kenaikan BBM mulai dari Jakarta sampai di berbagai daerah.

(***)