Menu

PTPN V Dinobatkan Sebagai Anak BUMN Perkebunan Terbaik di Indonesia

Devi 7 Sep 2022, 10:06
 CEO PTPN V  Jatmiko Santosa (kiri), bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut Holding Perkebunan Nusantara Abdul Ghani berfoto bersama dengan petani sawit mitra Binaan PTPN V, belum lama ini. Menteri BUMN memuji langkah kolaboratif dan sinergi Jatmiko Santosa dalam menakhodai dan membawa p
CEO PTPN V Jatmiko Santosa (kiri), bersama dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut Holding Perkebunan Nusantara Abdul Ghani berfoto bersama dengan petani sawit mitra Binaan PTPN V, belum lama ini. Menteri BUMN memuji langkah kolaboratif dan sinergi Jatmiko Santosa dalam menakhodai dan membawa p

Selanjutnya, dari sisi efesiensi PTPN V juga memiliki catatan gemilang dengan rasio BO/PO di posisi 72,98%. Sehingga, berdasarkan penilaian-penilaian tersebut PTPN V dinilai oleh BiRI layak menjadi anak perusahaan perkebunan milik negara terbaik di Indonesia, mengungguli banyak anak perusahaan lainnya dan klaster serupa dengan predikat Sangat Bagus atau AA.

Tak hanya itu, ragam perbaikan yang diusung Jatmiko Santosa dalam kurun waktu hampir empat tahun terakhir juga menempatkan PTPN V sebagai anak perusahaan terbaik ke tiga seluruh Indonesia. PTPN V tepat berada di belakang PT Jamkrindo dan PT Bukit Asam, serta diatas PT Perusahaan Gas Negara, PT Kimia Farma, Pegadaian dan lainnya. 

Jatmiko Santosa mengapresiasi riset yang dilakukan BiRI secara independen dan akuntabel terhadap kinerja perusahaan yang ia pimpin tersebut. Menurut dia, hasil yang diperoleh hari ini adalah hasil perbaikan, komitmen, konsistensi dan persistensi serta berkat dukungan seluruh pihak terkait. 

"Pengakuan ini tentu semakin menambah motivasi insan PTPN V untuk menjadi juara yang sesungguhnya," kata dia dalam keterangan tertulis di Pekanbaru, Rabu (7/11/2022). 

Namun demikian, Jatmiko yang menakhodai PTPN V sejak medio 2019 dan tercatat sukses membawa perusahaan sawit di Riau itu memecahkan rekor operasional dan rekor finansial secara berturut-turut itu menyatakan selalu ada ruang perbaikan yang dapat dikembangkan. 

“Masih ada potensi yang bisa digali untuk mendapatkan innovation value yang lebih besar lagi. Kita hanya harus tetap istiqomah dalam berupaya menemukan, mengeksplorasi, dan menjaganya tumbuh,” ungkap Jatmiko.

Halaman: 123Lihat Semua