Menu

Tragis, Seorang Bayi Jadi Korban Tewas Setelah Kapal Pengungsi Tenggelam di Lepas Pantai Turki

Devi 15 Sep 2022, 11:00
Turki dan Yunani sering bertukar tuduhan mengenai pengungsi dan migran yang berusaha untuk sampai ke Eropa [File: Erdem Sahin/EPA-EFE]
Turki dan Yunani sering bertukar tuduhan mengenai pengungsi dan migran yang berusaha untuk sampai ke Eropa [File: Erdem Sahin/EPA-EFE]

RIAU24.COM - Enam orang, sebagian besar anak-anak, tenggelam setelah sebuah kapal yang membawa pengungsi dari Lebanon menuju Italia tenggelam di lepas pantai barat daya Turki, menurut penjaga pantai Turki.

Dalam sebuah pernyataan, penjaga pantai mengatakan 73 pengungsi dan migran di empat sekoci diselamatkan pada hari Selasa, sementara operasi pencarian dan penyelamatan untuk lima orang hilang dilanjutkan dengan dua perahu dan sebuah helikopter.

Seorang wanita, tiga anak dan dua bayi meninggal, kata pernyataan itu, tanpa mengungkapkan kewarganegaraan para pengungsi.

Para pengungsi awalnya berangkat dari Lebanon pada Sabtu ke Italia tetapi perlu mengisi bahan bakar di lepas pantai pulau Rhodes Yunani, kata penjaga pantai, menurut para pengungsi dan migran yang diselamatkan.

Penjaga pantai Turki mengatakan bahwa mitra Yunaninya, yang menanggapi permintaan bantuan yang datang dari kapal, telah menempatkan para pengungsi di empat sekoci dan meninggalkan mereka di dekat perairan teritorial Turki.

Penjaga pantai Yunani membantah klaim Turki.

“Hellenic Coast Guard dengan tegas menyangkal pengumuman penjaga pantai Turki yang mengacu pada dugaan keterlibatan dalam insiden yang diduga mendorong mundur,” kata penjaga pantai Yunani.

Menurut data di situs penjaga pantai Turki, lebih dari 30.000 pengungsi dan migran telah dihentikan sepanjang tahun ini, lebih dari dua kali lipat jumlah periode yang sama tahun lalu.

Pemerintah Turki sering menuduh Yunani secara ilegal mendorong pengungsi dan migran kembali ke wilayahnya di Laut Mediterania, klaim yang sering dibantah oleh Athena.

Sementara itu, pihak berwenang Yunani mengklaim Ankara menutup mata terhadap para pengungsi yang mencoba masuk ke Eropa melalui wilayahnya, dengan mengatakan tindakan Turki bertentangan dengan kesepakatan 2016 antara Ankara dan Uni Eropa mengenai masalah tersebut.  ***