Menu

Rusia Mengatakan Mengirimkan Sistem Rudal S-400 ke India Tepat Waktu Meskipun Ada Tekanan dari AS

Devi 15 Sep 2022, 11:19
Rusia Mengatakan Mengirimkan Sistem Rudal S-400 ke India Tepat Waktu Meskipun Ada Tekanan dari AS
Rusia Mengatakan Mengirimkan Sistem Rudal S-400 ke India Tepat Waktu Meskipun Ada Tekanan dari AS

RIAU24.COM Rusia pada hari Rabu mengatakan telah mengirimkan sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh tercanggih S-400 ke India tepat waktu meskipun ada tekanan dari Washington dan sanksi Barat yang dipimpin AS, menegaskan bahwa Moskow dan New Delhi dengan tegas berkomitmen untuk kepentingan nasional mereka. 

Duta Besar Rusia untuk India Denis Alipov membuat pernyataan menjelang pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Perdana Menteri Narendra Modi di sela-sela KTT SCO di Uzbekistan minggu ini di mana kedua pemimpin diharapkan untuk membahas masalah stabilitas strategis, situasi di Kawasan Asia Pasifik dan kerjasama bilateral di lingkungan PBB dan G20. 

“Terlepas dari tekanan Amerika, India bermaksud untuk tetap berpegang teguh pada kepentingan nasionalnya, terutama dalam hal membangun kemampuan pertahanan negara. Oleh karena itu, kami berasumsi bahwa perjanjian antar pemerintah, khususnya mengenai penyediaan sistem S-400 di sini, akan dilaksanakan, ”katanya. 

“Baik kami dan mitra India kami tertarik untuk melihat komitmen masing-masing, termasuk tenggat waktu, terpenuhi,” kata Alipov kepada kantor berita milik negara TASS. S-400 dikenal sebagai sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara jarak jauh tercanggih Rusia. Sistem rudal berbasis pencegat 'Triumf' dapat menghancurkan pesawat musuh yang masuk, rudal dan bahkan drone pada jarak hingga 400 km.

Rusia telah memulai pengiriman resimen pertama rudal tersebut pada Desember tahun lalu. Sistem rudal tersebut telah dikerahkan sedemikian rupa sehingga dapat mencakup bagian perbatasan dengan China di sektor utara serta perbatasan dengan Pakistan.

Pada Oktober 2018, India telah menandatangani kesepakatan senilai USD 5 miliar dengan Rusia untuk membeli lima unit sistem rudal pertahanan udara S-400, meskipun ada peringatan dari pemerintahan Trump saat itu bahwa melanjutkan kontrak dapat memicu sanksi AS di bawah CAATSA.

Halaman: 12Lihat Semua