Menu

Tahukah Kamu 86 Persen Konten Anti-muslim di Dunia Ini Dibuat Orang-orang Amerika, Inggris, dan India

Azhar 21 Sep 2022, 10:56
Menolak keberadaan orang Islam. Sumber: Usatoday.com
Menolak keberadaan orang Islam. Sumber: Usatoday.com

RIAU24.COM - Fakta menyebutkan jika Amerika Serikat (AS), Inggris, dan India adalah negara penyumbang terbesar konten anti-muslim di media sosial.

Untuk media sosial Twitter mencapai 86 persen dari konten anti-Muslim selama periode tiga tahun dikutip dari republika.co.id.

Untuk rinciannya, hampir empat juta postingan anti-Muslim dibuat selama periode 24 bulan antara 2017 dan 2019.

Untuk di India, partai yang berkuasa saat ini Bharatiya Janata Party (BJP) menjadi otak dibalik konten berbau anti-muslim.

Termasuk penyebaran dan penguatan kebencian anti-Muslim atau membuat kebencian pada orang-orang muslim hingga 55,12 persen.

Pemerintahaanya juga begitu membenci orang-orang Islam. Dibuktikan dengan undang-undang diskriminatif yang menolak kewarganegaraan Muslim dan hak-hak sipil lainnya terkait munculnya kebencian anti-Muslim secara online yang ada diantara akun Twitter India.

Berpindah ke Amerika Serikat, penyebaran kebencian anti-Muslim di Twitter hampir tidak dapat dipisahkan dari retorika dan kebijakan kebencian mantan presiden Donald Trump dengan membuat larangan imigrasi muslim dan teori konspirasi anti-muslim.

Sedangkan di Inggris, para peneliti mengaitkan prevalensi tweet anti-Muslim dengan banyak faktor.

Seperti misalnya jangkauan global animus anti-Muslim Trump, sentimen anti-imigrasi yang dipicu oleh krisis pengungsi, dan wacana seputar Brexit, bersama dengan rasisme kasual mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.