RIAU24.COM - Para ilmuwan telah berhasil menghitung jumlah semut di Bumi - ternyata mereka ada di mana-mana! Ada sekitar 20 kuadriliun semut di Bumi pada waktu tertentu, sebuah studi baru menemukan . Itu sekitar  20.000.000.000.000.000 semut!

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada hari Senin, menempatkan perkiraan 20 kali lebih tinggi dari yang sebelumnya.

“Kami hampir tidak memiliki ekspektasi apa pun karena angka-angka yang beredar sebelumnya dalam literatur ilmiah pada dasarnya adalah tebakan terpelajar, dan mereka memiliki sangat sedikit data empiris untuk bekerja... Dan, jadi, ini adalah hal baru dari penelitian kami karena kami mensintesis data dari banyak studi empiris," kata Sabine S. Nooten, penulis utama studi tersebut kepada CNN.

Semut yang Hidup di Bumi, Dan Jumlahnya Mengejutkan" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Sep/md_jerry-v9wN8wCPLHY-unsplash_632ab6356d2c5.jpg?w=725&h=543&cc=1" style="height:543px; width:725px" />

Menghitung jumlah semut di Bumi

Perkiraan global sebelumnya adalah antara 1 kuadriliun dan 10 kuadriliun semut dan diajukan oleh ahli biologi Bert Hölldobler dan Edward O. Wilson. Posisi ini mengasumsikan bahwa semut merupakan 1% dari seluruh populasi serangga dunia.

Tim peneliti studi baru menggunakan bukti pengamatan dari data global dan menganalisis 465 studi yang mencakup 1.306 lokasi pengambilan sampel; menghitung semua tempat di mana semut hidup.

Semut yang Hidup di Bumi, Dan Jumlahnya Mengejutkan" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Sep/maksim-shutov-WvebgOkP4LE-unsplash_632ab6c72508d.jpg?w=725&h=483&cc=1" style="height:483px; width:725px" />

Kumpulan data komprehensif studi ini melihat 80 tahun untuk memprediksi seperti apa lingkungan masa depan. Meski jumlahnya terdengar sangat besar, penulis studi menyebut perkiraan itu "konservatif."

Semut yang Hidup di Bumi, Dan Jumlahnya Mengejutkan" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Sep/prince-patel-L-1hBbNj4Ug-unsplash_632ab6e30c1e5.jpg?w=725&h=483&cc=1" style="height:483px; width:725px" />

Mengapa, Anda bertanya-tanya? 

Hanya karena para ilmuwan tidak dapat mengumpulkan semua data yang mereka butuhkan. Misalnya, semut yang hidup di bawah tanah tidak diperhitungkan dalam penelitian ini, karena tidak ada data tentang mereka.