Menu

PM Malaysia Kecewa! DK PBB Tidak Serius Urusi Krisis Politik di Myanmar 

Zuratul 26 Sep 2022, 08:57
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, di Panggung PBB (Dok. CNBC)
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob, di Panggung PBB (Dok. CNBC)

Masih mengenai Myanmar, Ismail Sabri Yaakob juga mengatakan bahwa "Lima Poin Konsensus ASEAN" -- perjanjian yang telah disepakati semua negara anggota termasuk Myanmar -- harus mendapat "napas baru." Sebagian besar anggota ASEAN kecewa karena junta Myanmar tidak kunjung mematuhi lima poin tersebut meski sudah ikut menyepakatinya tahun lalu.

"Malaysia kecewa karena tidak ada kemajuan berarti dalam implementasi Lima Poin Konsensus ASEAN, terutama oleh junta Myanmar. Dalam kondisi seperti saat ini, Lima Poin Konsensus ASEAN tidak dapat dilanjutkan lagi," tutur Ismail Sabri Yaakob.

Pemerintah Malaysia memimpin seruan untuk menerapkan pendekatan yang lebih keras terhadap junta Myanmar

Kuala Lumpur juga menyerukan ASEAN untuk berkoordinasi dengan Pemerintan Persatuan Nasional (NUG), sebuah pemerintahan bayangan di Myanmar beranggotakan jajaran politisi yang digulingkan militer.

Filipina, Indonesia dan Singapura juga telah mendorong adanya sikap yang lebih tegas terhadap para petinggi junta Myanmar.

(***)

Sambungan berita:  
Halaman: 123Lihat Semua