Menu

Shin Tae-yong: Timnas Indonesia Harus Lebih Waspada di Laga Kedua vs Curacao

Zuratul 27 Sep 2022, 10:11
Pelatih Timnas Indonesia Cabang Bola Kaki, Shin Tae-yong (Foto: Gola.com)
Pelatih Timnas Indonesia Cabang Bola Kaki, Shin Tae-yong (Foto: Gola.com)

RIAU24.COM - Timnas sepak bola Indonesia harus lebih waspada saat menghadapi Curacao pada FIFA Matchday kedua yang akan digelar di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (27/9/2022) malam WIB. 

Pada laga pertama, tim asuhan Shin Tae-yong meraih hasil positif dengan kemenangan 3-2 atas Curacao setelah sempat tertinggal lebih dulu.

Shin Tae-yong menyebut lini pertahanan skuad Garuda masih memerlukan evaluasi meski timnya mampu menaklukkan Curacao dalam laga pertama di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022).

Menurut Shin mengasah organisasi di lini pertahanan memang memerlukan waktu. Ia pun menilai masih ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh para pemain belakangnya ketika menghadapi penyerang Curacao yang memiliki postur tubuh lebih tinggi.

"Tim kami memang kurang untuk latihan pertahanan, memang ada beberapa kali kesalahan, dan kami akan lebih fokus memperbaikinya," kata Shin kepada awak media, Senin (26/9/2022).

Pelatih asal Korea Selatan itu mengaku permainan Curacao cukup menyulitkan untuk Indonesia. Salah satunya, lanjut dia, lewat gol cepat Curacao yang dibuat di awal-awal laga.

Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni, menilai Curacao belum tampil maksimal pada laga pertama. Pasalnya, tim asuhan Remko Bicentini yang menempuh perjalanan jauh dari Amerika Selatan ke Indonesia masih dalam proses aklimatisasi, yaitu penyesuaian atau adaptasi dengan lingkungan baru.

"Menurut saya Curacao masih bermain dengan hanya 60 persen kemampuan mereka. Kita bisa lihat di babak kedua itu habis (kelelahan). Jadi nanti di pertandingan kedua saya yakin mereka akan lebih meningkat dari segi permainan karena kondisi pemain sudah semakin membaik," kata Kusnaeni kepada Republika, Senin (26/9/2022). "Jadi harus lebih waspada di pertandingan kedua."

Pada laga sebelumnya Indonesia mendapat tekanan di 10 menit pertama dan tertinggal 0-1. Tapi skuad Garuda mampu bangkit dan membalikkan keadaan serta memaksimalkan kesempatan dengan mencetak gol ketiga dan mempertahankan skor 3-2 hingga pertandingan berakhir.

"Jadi tim mulai bisa bermain sesuai yang diharapkan pelatih maupun penonton sepak bola Indonesia. Yaitu tidak lagi memainkan sepak bola yang hanya mengandalkan umpan-umpan panjang dan spekulatif, tapi juga sudah berani memainkan bola dari kaki ke kaki. Berani memainkan bola meskipun di bawah tekanan lawan," kata Bung Kus.

Menurut Bung Kus sepak bola modern itu sangat mengandalkan kecepatan dan momentum. Jadi, kata dia, momentum itu salah satunya tercipta dari kecepatan transisi.

Pada laga kedua nanti, Bung Kus meyakini Shin Tae-yong akan melakukan rotasi pemain. Menurutnya, laga persahabatan merupakan kesempatan yang baik bagi pelatih untuk memberikan menit bermain kepada semua pemain yang dibawa. Selain itu, ini juga menjadi kesempatan pelatih untuk mendapatkan pemain pelapis.

"Saya lihat Shin sudah punya kerangka tim. Jadi tinggal bagaimana mencari pemain-pemain pelapis," kata Bung Kus menjelaskan. "Tapi kemenangan harus tetap menjadi prioritas karena itu penting untuk mendapatkan poin dan memperbaiki peringkat FIFA."

(***)