Menu

Update Tragedi Kanjuruhan: Korban Tewas Bertambah Jadi 133 Orang

Amastya 4 Oct 2022, 11:17
Posko Postmortem Crisis Center rilis data terbaru jumlah korban tragedi Kanjuruhan /AP
Posko Postmortem Crisis Center rilis data terbaru jumlah korban tragedi Kanjuruhan /AP

RIAU24.COM - Per Selasa (4/10) jumlah korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang telah teridentifikasi menjadi 133 orang.

Jumlah tersebut berdasarkan data yang diterima dari Posko Postmortem Crisis Center per Selasa pukul 02.00 WIB.

Dari 133 korban tewas yang teridentifikasi itu, dua di antaranya adalah anggota polisi yang menjadi personel pengamanan laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10) malam lalu.

"Total korban insiden Kanjuruhan Pemerintah Kabupaten Malang: 133," demikian dikutip dari data Posko Postmortem Crisis Center itu.

Dari jumlah tersebut sedikitnya ada 10 jasad yang langsung dibawa pulang pihak keluarga. Pihak posko berhasil mendatanya setelah mendapatkan konfirmasi dari pihak keluarga korban.

Sebelumnya, pemerintah pusat berdasarkan data Polri menyatakan jumlah korban tewas dari Tragedi Kanjuruhan adalah 125 orang.

Sementara itu, perkumpulan suporter Arema atau Aremania menilai jumlah korban lebih besar dari yang dirilis kepolisian atau pemerintah sebelumnya. Oleh karena itu, mereka pun membentuk tim pencari fakta untuk menggali data yang sebenarnya.

Dadang Indarto, salah satu perwakilan Aremania mengatakan dari temuan awal yang dimiliki organisasinya, jumlah korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan bisa lebih dari 200 orang.

"Kalau data yang dikeluarkan pemerintah sekarang 125 korban meninggal dunia, kami memperkirakan itu lebih. Kalau mejurut perkiraan kami di atas 200," kata Dadang di Malang, Senin (3/10) dikutip CNN Indonesia.

Ia menyebutkan perkiraan angka itu adalah temuan awal setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Aremania Malang Raya dan sekitarnya.

Kini Aremania pun membentuk tim independen pencari fakta, yang bertugas untuk mengumpulkan data kematian korban dari seluruh wilayah.

"Kami membentuk Tim Aremania Pencari Fakta, itu nantinya akan kami sinkronkan. Kami akan komunikasi antar daerah bukan hanya di Malang Raya saja. Dari Banyuwangi, Madiun, Pasuruan, Blitar, Kediri dan Jombang," tuturnya

Dadang juga meminta pemerintah transparan dalam menyampaikan data yang sebenarnya ke publik.

"Kami memaklumi kalau data [kematian] itu di-publish, maka ini bukan hanya kasus sepak bola Indonesia, tapi menunjukkan lemahnya negara melindungi rakyatnya," katanya.

Belum ada pernyataan dari pihak lain terkait pernyataan Aremania soal korban tersebut.

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumumkan jumlah korban jiwa tragedi Kanjuruhan ada 125 orang. Korban luka berat 39 orang dan luka ringan 260 orang.

Data resmi pemerintah pusat juga saat ini menyebutkan angka korban tewas sebanyak 125 orang. Sebelumnya disebutkan ada 127 atau 131 orang korban tewas. Belakangan disebutkan perbedaan angka itu karena ada nama ganda.

(***)