Menu

Pengusaha India Ditembak Mati Oleh Petugas Polisi di Uganda

Devi 2 Nov 2022, 16:22
Pengusaha India Ditembak Mati Oleh Petugas Polisi di Uganda
Pengusaha India Ditembak Mati Oleh Petugas Polisi di Uganda

RIAU24.COM -  Seorang pengusaha India ditembak mati diduga oleh seorang polisi di kota Kisoro di Uganda, media lokal melaporkan. Almarhum diketahui bernama Kuntaj Patel. Dia berusia 24 tahun. Dia dulu memiliki toko perangkat keras di Distrik Kisoro.

Surat kabar Daily Monitor melaporkan bahwa Elioda Gumizamu, 21 tahun, seorang polisi dari Unit Pasukan Lapangan (FFU), menembak Patel dan melarikan diri dari lokasi sebelum ditangkap.

Peristiwa itu terjadi pada 27 Oktober sekitar pukul 14.00. Gumizamu, bersama dengan ajudan lainnya—yang belum dilacak—masuk ke toko Patel dan menembak dada pengusaha India itu, kata Elly Maate, juru bicara kepolisian daerah.

Salah satu saksi mata, Gilbert Mwiseneza, seorang pekerja lepas di toko Patel, mengatakan kepada surat kabar bahwa dia dan bosnya sedang melayani klien ketika petugas bersenjata mengarahkan pistol ke bosnya.

"Setelah penembakan, dia (polisi) mencoba melarikan diri tetapi dia dicegat oleh orang-orang yang mengejar," kata Mwiseneza seperti dikutip.

Selanjutnya, Patel dibawa ke rumah sakit St Francis di Mutolere di Distrik Kisoro, di mana meninggal karena luka-lukanya beberapa jam kemudian.

Gumizamu telah didakwa dengan pembunuhan dan saat ini ditahan di kantor polisi Kisoro untuk diinterogasi untuk mengetahui motifnya.

Komisaris Distrik Residen Kisoro Shaffique Sekandi mengutuk tindakan Gumizamu yang mengatakan dia telah berada di Angkatan selama empat tahun, outlet berita melaporkan.

Serangan terakhir terjadi pada seorang warga negara India dengan latar belakang dua pembunuhan lagi di Kenya beberapa bulan setelah mereka diculik.

Diketahui bahwa pemerintah Kenya belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang laporan tersebut.

Kementerian Luar Negeri mengatakan di New Delhi baru-baru ini mengatakan bahwa Komisaris Tinggi India untuk Kenya, Namgya Khampa, bertemu dengan Presiden Kenya William Samoei Ruto dan memintanya untuk mempercepat penyelidikan.

 

***