Menu

Fakta Mengerikan Dibalik Ambruknya Jembatan Gujarat India, 100 Orang Menjadi Korban 

Zuratul 3 Nov 2022, 09:32
Tim Penyelamat di Sungai Machuchu, dalam pencarian korban. (Tribunnews/Foto)
Tim Penyelamat di Sungai Machuchu, dalam pencarian korban. (Tribunnews/Foto)

RIAU24.COM - Tragedi yang belangsung pada Ahad (30/10/2022), jembata gantung yang berlokasi di Gujarat India tengah, belakangan ini hangat dibincangkan. 

Jembatan sepanjang 282 meter tersebut membentang di atas sungai Machuchu di Morbi, tiba-tiba ambruk sekitar pukul 18.20 waktu setempat. 

Awalnya, jembatan ini menjadi tempat wisata populer di Morbi, Gujarat India. Namun jembatan yang sudah berusia 100 tahun itu, kini mengukir kisah kelam usai memakan 132 korban jiwa termasuk sekitar 47 anak-anak. 

Mengutip Aljazeera, jembatan ini hanya menampung sekitar 125 orang. Namun, pada saat kejadian dilaporkan kapasitas tertampung 300 hingga 500 orang yang berada di atas jembatan gantung tersebut. 

Berikut beberapa fakta mengerikan jembatan Gujarat India: 

1. Kabel lama tidak diganti saat direnovasi

Oreva yang merupakan pembuat jam di Gujarat selaku pihak yang merenovasi jembatan diberi kontrak oleh badan kota madya kota Morbi. 

Dalam dokumen tersebut, pada Maret 2022 beberapa kabel lama di jembatan tetap ada meski telah direnovasi.

2. Terekam CCTV, diduga digoyangkan pengunjung

Sebuah rekaman CCTV yang beredar luas di media sosial memperlihatkan bagaimana penampakan jembatan gantung tersebut sebelum ambruk hingga menewaskan ratusan jiwa.

Terlihat ada oknum yang tidak bertanggung jawab, terlihat dengan sengaja menggoyang-goyangkan jembatan berdasarkan pengakuan saksi dan terlihat dalam CCTV yang viral di media sosial. 

Pada akhirnya kabel logam jembatan tersebut terputus dan orang-orang yang berada di atasnya terjatuh ke sungai. 

3. Sekitar 100 Korban jiwa 

Berdasarkan hasil operasi pencarian di Sungai Machhu yang ditangguhkan pada hari kejadian dan dilanjutkan pada Senin (31/10/22) pagi, terdapat sekitar 100 jenazah yang terperangkap di air berlumpur.

Banyak pula yang berada di dekat kedua ujung jembatan meninggal karena tidak ada air di bawahnya dan langsung menghantam tanah yang keras. Korban lain yang ada di tengah jatuh ke sungai dan tenggelam.

4. Sertifikat keamanan yang diduga belum keluar

Kepala Badan Kota Sandeepsinh Zala mengaku Oreva tidak menjelaskan ke pihak berwenang terkait adanya pembukaan kembali jembatan tersebut. Perusahaan juga belum mengeluarkan sertifikat keamanan.

Oreva pun belum menanggapi tuduhan ini dan dilaporkan telah mengalihdayakan aspek teknis renovasi ke perusahaan konstruksi yang lebih kecil yakni Devprakash Solution. 

Saat pembukaan jembatan minggu sebelumnya, Managing Director Oreva Jaysukhbhai Patel mengatakan pihaknya telah melakukan renovasi 100%.

Imbas dari peristiwa tersebut yakni ratusan korban meninggal dunia dan 9 orang ditangkap. Sembilan orang terseut merupakan karyawan perusahaan yang dikontrak untuk memelihara jembatan. 

Kesembilan orang itu terkait dengan Oreva yakni dua pekerja seorang manajer, dua orang petugas pemesanan tiket di lokasi. 

Lima orang lainnya adalah pihak yang dikontrak untuk memperbaiki jembatan dan petugas keamanan.

Korban yang selamat dari kejadian tersebut mengatakan sempat berusaha memegang tangan ketika jembatan runtuh tetapi jatuh ke sungai. 

Banyak orang yang bertahan di reruntuhan menunggu tim darurat berusaha menyelamatkan mereka.

(***)