Menu

Jokowi Ungkir Pemasalahan Soekarno Khianati Bangsa, Begini Tanggapan Rocy Gerung Selaku Pengamat Sebut 'Kepentingan Dua Tokoh Politik' 

Zuratul 10 Nov 2022, 14:09
Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno. (Sporstars/Foto)
Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno. (Sporstars/Foto)

RIAU24.COM - Sejarah kepahlawanan Indonesia di peringati setiap 10 November pada setiap tahunnya. Termasuk salah satu permasalahan sejarah kepahlawanan Soekarno

Kisah ini kembali diungkir oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Presiden negaskan bahwa pemimpin pertama Indonesia ini tidak mengkhianati bangsa. 

"Saya akan menegaskan tentang sejarah kepahlawanan Bung Karno yang perlu penegasan terutama terkait dengan Ketetapan MPRS Nomor 33/mprs/1967 tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno," ujar Jokowi seperti dikutip melalui unggahan YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (7/11/22) lalu.

Buntut dari pernyataan tersebut, partai PDI Perjuangan lantas meminta agar negara melalui pemerintahan menyampaikan permohonan maaf kepada Soekarno yang dituding tidak setia kepada NKRI dan mendapatkan perlakuan tak adil di sisa akhir hidupnya.

Merespons hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung menilai jika diangkatnya isu terkait kepahlawanan Soekarno karena adanya kepentingan dari dua tokoh politik.

Pernyataan ini dilontarkan oleh Rocky saat berbincang-bincang dengan jurnalis senior Hersubeno Arief.

Menurutnya, diangkatnya isu kepahlawanan Soekarno merupakan kepentingan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi.

"Kita hanya bisa menduga bahwa di belakang itu ada tukar tambah kepentingan dan bukan kepentingan negara, ini kepentingan dua tokoh politik Pak Jokowi dan Ibu Mega," tutur Rocky seperti dikutip melalui unggahan kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis (10/11/22).

Lebih jelas, Rocky menduga jika isu ini sengaja dibuat ramai hanya untuk permainan elektabilitas PDI Perjuangan.

"Apakah itu yang mau diungkit-ungkit untuk permainan elektabilitas, kan kacau," lanjut Rocky.

Dalam pernyataannya, Rocky juga mengungkapkan jika bisa saja isu kepahlawanan Soekarno diungkit untuk memancing soal politik identitas.

(***)