Menu

Puan Maharani Sebut Nama Capres Sudah Dikantongi Megawati: PDIP Partai yang Siap Kadernya 

Zuratul 22 Nov 2022, 09:39
Potet Puan Maharani saat Diwawancarai Awak Media. (Kompas.com/Foto)
Potet Puan Maharani saat Diwawancarai Awak Media. (Kompas.com/Foto)

RIAU24.COM - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani meminta agar para kader sabar menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait pemilu mendatang. 

Hal tersebut disampaikan Puan usai makan bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Rumah Dinas Wali Kota, Loji Gandrung, Senin (21/11/2022).

Puan mengatakan untuk menuju kontestasi politik jalannya masih panjang. "Sekarang itu, semua kader apakah kepala daerah, apakah pejabat yang ada di eksekutif, legislatif ayok sama sama solid dulu, beresin daerahnya masing-maisng dan menangkan PDI Perjuangan," tuturnya, Senin.

Selain itu, disinggung apakah ada keretakan antara pendukung dirinya dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Puan mengatakan sesama kader PDIP harus guyub dan solid.

"Sebagai sesama kader PDI Perjuangan harusnya kita itu solid, guyub, toh kalau sudah di PDIP perjuangan sudah menjadi satu keputusan bahwa nanti siapa yang akan maju Pilpres 2024 itu sudah diputuskan oleh ketua umum. Jadi sebagai kader kita harus sabar menunggu keputusan ketua umum," katanya.

Selanjutnya, Puan juga mengatakan bahwa dalam proses menunggu keputusan ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kader harusnya fokus memenangkan PDIP kedepannya. Khususnya di daerahnya masing-masing.

"Toh kontestasinya masih panjang, sekarang kok sudah ribut, sekarang kita harus adem memikirkan rakyat untuk gotong royong untuk membangun rakyat jadi jangan bikin suasana itu jadi ga adem, tapi harus adem dan ayem," katanya.

Selain itu, ketika disinggung soal balon pilpres 2024 mendatang dari PDIP, Puan mengatakan bahwa ketua umum sudah mengantongi namanya. Namun, hanya menunggu momen yang pas untuk mengumumkan.

"Pastilah ketua umum sudah mengantongi nama, PDIP partai yang siap kadernya. Ini masalahnya adalah saya melihatnya timing ketua umum. Boleh saja, kapan akan memutuskannya itu dilihat dari dinamika yang ada di lapangan. Apakah konsolidasi siap dilakukan, bagaimana dinamika tahun 2023 ekonomi yang katanya akan resesi dan lain-lain, kan pilpers masih 2024," tegasnya.

(***)