Menu

Piala Dunia 2022: Satu Lagi Jurnalis Pendukung LGBTQ Meninggal Dunia Saat Liputan

Zuratul 12 Dec 2022, 08:51
Potret Jurnalis Asal Qatar, Al-Misslam yang Meninggal Dunia saat Lakukan Liputan di Piala Dunia 2022. (MARCA/Foto)
Potret Jurnalis Asal Qatar, Al-Misslam yang Meninggal Dunia saat Lakukan Liputan di Piala Dunia 2022. (MARCA/Foto)

RIAU24.COM - Satu lagi wartawan peliput Piala Dunia Qatar 2022 meninggal tiba-tiba akhir pekan kemarin.

The Gulf Times, dilansir dari foxsports, Senin (12/12) melaporkan jurnalis kedua yang meninggal yakni foto wartawan Qatar Khalid al-Misslam.

"Al-Misslam, seorang Qatar, meninggal mendadak saat meliput Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Kami percaya pada rahmat dan pengampunan Allah untuknya, dan mengirimkan belasungkawa kami yang terdalam kepadanya," tulis media Qatar.

Al-Misslam bekerja untuk saluran berita Qatar Al Kass TV yang ditugaskan meliput Piala Dunia. Mengenai penyebab kematiannya hingga kini belum jelas.

Saluran televisi tempat dia bekerja hanya menyebutkan kematiannya secara singkat di siaran langsungnya.

Kematiannya terjadi beberapa hari setelah jurnalis sepakbola terkenal Amerika Serikat Grant Wahl meninggal di Qatar saat meliput babak perempat final antara Argentina melawan Belanda.

Dia pingsan di stadion Lusail. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat sebelum meninggal. Tidak jelas apakah dia sudah meninggal dalam perjalanan atau di rumah sakit.

Namun saudara Wahl, Eric merasa kematian Wahl tidak wajar dan menuding ada keterlibatkan pemerintah Qatar. Wahl adalah jurnalis yang ikut mendukung LGBTQ+.

Ia sempat tidak diizinkan masuk ke stadion Ahmad bin Ali dan ditahan 30 menit karena mengenakan kaos bergambar bola sepak yang dikelilingi pelangi meski kemudian ia diizinkan masuk. Itu terjadi dalam pertandingan Amerika Serikat melawan Wales.

Selain itu, Wahl juga mengkritik secara terbuka pemerintah Qatar dan tuan rumah Piala Dunia. Pemerintah Qatar memang sangat keras pendukung LGBTQ+ mengkampanyekan itu selama Piala Dunia.

“Mereka tidak peduli. Penyelenggaraan Piala Dunia Qatar bahkan tidak menyembunyikan sikap apatis mereka atas kematian pekerja migran, termasuk yang terbaru,” tulis Wahl dalam sebuah artikel di Substack miliknya.

Satu hari sebelum kematiannya, dia tampil di podcast dan menutupi rasa sakitnya. Pada awal pekan ini, dia mengungkapkan sedang bergumul dengan masalah tenggorokan dan kurang tidur.

Ia sempat mengunjungi pusat medis di pusat media di Qatar sebanyak dua kali untuk mengatasi masalah tersebut.

"Tubuh saya, saya pikir, mengatakan kepada saya, bahkan setelah AS keluar, 'bung, kamu tidak cukup tidur.' Itu memberontak pada saya," kata Wahl di podcastnya.

Ia mengungkapkan memilki penyakit brongkitis. Setelah pergi ke medis dia merasa lebih baik. 

Ia beristirahat dan tidur siang pada hari Kamis sehingga memiliki tenaga yang cukup untuk menyelesaikan pertandingan. Istri Wahl terkejut dengan kematian suaminya itu.

(***)