Menu

Soal Perbudakan di Negara Jajahan, PM Belanda: Saya Minta Maaf

Amastya 20 Dec 2022, 10:12
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte meminta maaf ke negara jajahan atas perbudakan dan dampaknya /Tempo.co
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte meminta maaf ke negara jajahan atas perbudakan dan dampaknya /Tempo.co

"Dibutuhkan dua orang untuk hal ini, permintaan maaf harus dilakukan," kata Roy Kaikusi Groenberg dari Yayasan Kehormatan dan Pemulihan, sebuah organisasi Afro-Suriname Belanda.

Dia mengatakan, merasa salah jika para aktivis yang merupakan keturunan budak telah berjuang selama bertahun-tahun untuk mengubah diskusi nasional, tetapi tidak diajak berkonsultasi secara memadai.

"Cara pemerintah menangani ini, ini terlihat seperti sendawa neo-kolonial," katanya seperti dikutip Reuters.

Dilaporkan dari CNN, Belanda mendapat banyak keuntungan dari perdagangan budak pada abad ke-17 dan ke-18, di antaranya melalui Dutch West India Co. yang mengangkut budak dari Afrika ke Amerika.

Belanda tidak melarang perbudakan di wilayahnya sampai tahun 1863, meskipun itu ilegal.

Pedagang Belanda diperkirakan telah mengirim lebih dari setengah juta orang Afrika yang diperbudak ke Amerika, lapor Reuters.

Halaman: 123Lihat Semua