Menu

Jubah Hitam Messi Saat Angkat Trofi Buat Barat dan Arab Bersitegang, Apa yang Terjadi?

Amastya 21 Dec 2022, 11:08
Jubah hitam Messi buat dunia Arab dan Barat Bersitegang karena hal ini /JPNN.com
Jubah hitam Messi buat dunia Arab dan Barat Bersitegang karena hal ini /JPNN.com

RIAU24.COM - Jubah hitam yang dikenakan Lionel Messi saat mengangkat trofi Piala Dunia 2022 membuat dunia Barat seperti kebakaran jenggot.

Diketahui, jubah hitam yang ternyata bernama ‘Bisht’ itu disampirkan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Tsani ke pundak Kapten Argentina Lionel Messi saat seremoni penghormatan juara Piala Dunia 2022, di Lusail Stadium, Al Daayen pada Minggu (18/12).

Menanggapi hal tersebut, beberapa media Barat meledek penyampiran bisht itu. Pertama ada dari Presenter BBC Sport dan legenda Inggris Gary Lineker yang memandang jubah hitam tersebut justru menutupi jersey Argentina yang dipakai Messi.

Kemudian, Surat kabar Telegraph menggambarkan penyampiran bisht sebagai tindakan aneh yang merusak momen di Piala Dunia.

Selanjutnya, surat kabar Mirror yang mengeklaim Messi seperti dipaksa untuk menutupi baju timnas Argentina.

Ada juga dari wartawan olahraga Inggris Laurie Whitwell, yang bekerja untuk The Athletic Football, meng-tweet Qatar ingin hadir dalam gambar trofi Piala Dunia, dan menggambarkan bisht sebagai tampilan yang aneh dan tidak perlu.

Pernyataan-pernyataan itu membuat Dunia Arab tersinggung. Pasalnya, jubah hitam itu merupakan pakaian terhormat di Dunia Arab yang diberikan kepada tokoh penting. Ada yang menganggap jubah hitam itu juga diberikan dan dipakai oleh prajurit yang baru memenangi perang.

Muncul kemarahan di media sosial, dan banyak pengguna mencela penilaian dari Barat itu hal yang bodoh.

Kolumnis Ayman Mohyeldin menulis orang Barat menunjukkan ketidaktahuan adat dan tradisi lokal. Dia menilai wajar saja atlet yang menang diberi hadiah khas lokal. Dia mencontohkan Pele yang dapat sombrero selama Piala Dunia 1970 di Meksiko.

Beberapa pengguna Twitter juga menanggapi kritik media Barat terhadap bisht.

“Messi dibungkus dengan bisht Adalah sebagai penghormatan sebagai pemain terbaik yang mengangkat Piala Dunia. Itu momen ikonik,” tulis seorang pengguna Twitter.

Tak hanya itu, Susan Borden, wakil presiden Michael E. DeBakey High School di Qatar, menulis dalam posting LinkedIn bahwa ketika emir memberikan bisht, bahkan meletakkannya sendiri di punggung seseorang, itu adalah penghormatan tertinggi yang dapat diberikan kepada warga sipil itu.

Sekedar informasi, dilansir dari beberapa sumber bisht menjadi pilihan pakaian formal bagi politisi, ulama, dan tokoh berpangkat tinggi di negara-negara Teluk Arab, Irak dan negara-negara di utara Arab selama berabad-abad.

Memakai bisht juga terkait dengan prestise.

Seni menjahit bisht juga tidak sembarangan dan konon ilmunya itu hanya bisa dibagi secara turun-temurun. Bisht umumnya terbuat dari wol, dengan varian termahal menggunakan bulu unta.

Terlihat ada hasil menyulam ditemukan di bagian lengan dan kerah jubah hitam Messi yang merupakan jahitan emas dan perak murni. Harga bisht seperti yang didapat Messi itu kabarnya mencapai USD 9.000.

(***)