Menu

New York Dihantam Suhu Minus 48 Derajat, 30 Orang Tewas Kedinginan

Amastya 26 Dec 2022, 11:02
New York AS dihantam bencana badai salju ekstrim, sebabkan kematian 30 orang /Tempo.co
New York AS dihantam bencana badai salju ekstrim, sebabkan kematian 30 orang /Tempo.co

RIAU24.COM - Badai salju telah melumpuhkan Amerika Serikat khususnya Buffalo, New York, pada Hari Natal, 25 Desember 2022.

Badai salju yang ekstrim tersebut menjebak pengendara di mobil mereka, mematikan listrik di ribuan rumah dan meningkatkan jumlah korban tewas akibat musim dingin yang membekukan Amerika Serikat selama berhari-hari.

Data sementara dikutip NBC News telah melaporkan bahwa sedikitnya 30 orang tewas dalam insiden terkait cuaca di AS dalam sepekan ini yakni sejak badai salju di sebagian besar negara ditambah angin dingin dari Great Lakes.

Sedangkan, CNN telah melaporkan ada total 26 kematian akibat cuaca di AS.

Sebagian besar korban jatuh di sekitar Buffalo di tepi Danau Erie di New York barat, di mana larangan mengemudi tetap berlaku akibat salju yang lebat.

Hal ini karena efek danau dimana hasil dari udara dingin yang bergerak di atas perairan danau yang lebih hangat dan rasa dingin yang mematikan terus berlanjut selama liburan akhir pekan.

Mark Poloncarz selaku pejabat di Erie mengatakan jumlah korban tewas akibat badai meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi tujuh dari tiga semalam di wilayah Buffalo.

“Empat orang yang dilaporkan tewas pada Minggu pagi termasuk beberapa ditemukan di mobil dan beberapa di gundukan salju,” kata Poloncarz, menambahkan bahwa jumlah kematian mungkin masih meningkat.

Poloncarz mengatakan, ratusan pengendara di Erie terjebak dalam kendaraan mereka selama akhir pekan, dengan pasukan Garda Nasional dipanggil untuk membantu penyelamatan.

"Ini bukan Natal yang kita harapkan," kata Poloncarz di Twitter pada hari Minggu. "Belasungkawa terdalam saya kepada keluarga yang telah kehilangan orang yang dicintai."

Christina Klaffka, seorang penduduk North Buffalo berusia 39 tahun, mengatakan bahwa angin kencang telah merusak atap rumah tetangganya dan seluruh wilayahnya tanpa listrik sampai Minggu pagi.

John Burns, 58 tahun, seorang pensiunan di North Buffalo, mengatakan dia dan keluarganya terjebak di rumah mereka selama 36 jam oleh badai dan cuaca dingin.

"Tidak ada yang keluar. Bahkan tidak ada yang berjalan-jalan dengan anjing mereka," katanya. "Tidak ada yang terjadi selama dua hari."

Suhu Capai Minus 48 Derajat

Lebih dari 200 juta orang Amerika berada di bawah peringatan cuaca, karena angin yang dingin menurunkan suhu hingga minus 48 derajat Celcius, menurut National Weather Service (NWS).

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa pemerintahan Biden telah setuju mendukung permintaannya untuk deklarasi bencana federal.

Hochul mengatakan, sekitar 200 pasukan Garda Nasional dimobilisasi di New York barat, memberikan bantuan kepada polisi dan petugas pemadam kebakaran, melakukan pemeriksaan kesehatan dan membawa perbekalan ke tempat penampungan, dengan lebih banyak lagi yang akan datang.

“Kondisi white-out selama dua hari di New York barat telah membuat upaya penyelamatan hampir tidak mungkin dilakukan,” kata para pejabat.

Diketahui, badai salju bergerak ke timur pada hari Minggu, setelah mematikan listrik jutaan orang akhir pekan lalu dan memaksa ribuan pembatalan penerbangan komersial selama periode perjalanan liburan Natal.

Lebih dari 150.000 rumah dan bisnis AS tanpa listrik pada hari Minggu, turun tajam dari 1,8 juta tanpa listrik pada Sabtu pagi, menurut PowerOutage.us.

“Di Buffalo, 16% penduduk tidak memiliki listrik pada hari Minggu,” kata para pejabat.

Di Kanada, listrik juga padam untuk setidaknya 140.000 pelanggan utilitas, sebagian besar di provinsi Ontario dan Quebec, yang terpukul oleh sistem cuaca ekstrem yang mengubur New York bagian barat dalam salju.

(***)