Menu

Penerbangan Ke dan Dari Manila Filipina Ditangguhkan, 56.000 Penumpang Terdampak

Amastya 1 Jan 2023, 20:22
Penerbangan ke dan dari Manila ditangguhkan /Twitter
Penerbangan ke dan dari Manila ditangguhkan /Twitter

RIAU24.COM - Beberapa penerbangan ke dan dari ibu kota Filipina, Manila, ditangguhkan pada Hari Tahun Baru (Minggu) karena tidak berfungsinya kontrol lalu lintas udara.

Menurut Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) Manila, total 282 penerbangan ditunda, dibatalkan, atau dialihkan ke bandara regional lainnya, mempengaruhi sekitar 56.000 penumpang.

Dalam serangkaian tweet pada Minggu pagi, NAIA mengatakan bahwa otoritas penerbangan sipil negara itu telah menerapkan protokol darurat untuk mengatasi situasi tersebut agar operasi penerbangan dapat dilanjutkan sesegera mungkin.

"Diharapkan keberangkatan dan kedatangan penerbangan akan diatur ulang ke jadwal baru. Mengingat hal ini, penumpang disarankan untuk menunggu instruksi atau pengumuman dari maskapai penerbangan dan tetap berada di dalam Terminal dan mendekati meja bantuan maskapai atau bandara terdekat untuk pembaruan," kata keterangan dari pihak bandara.

Pada sore hari, operator bandara Manila mengatakan sistem manajemen lalu lintas udara telah dipulihkan sebagian sehingga memungkinkan operasi penerbangan terbatas.

"Menyusul pemulihan sebagian sistem manajemen lalu lintas udaranya, Otoritas Penerbangan Sipil Filipina telah mulai menerima penerbangan ke NAIA," cuit NAIA, menambahkan penerbangan pertama yang mendarat setelah kesalahan itu adalah penerbangan Philippine Airlines PR222 dari Brisbane, Australia.

"Keberangkatan pertama: Cathay Pacific penerbangan CX 930 ke Hong Kong dari NAIA Terminal 3," cuit lainnya.

Di platform media sosial, klip video dan foto menunjukkan antrian panjang di personel maskapai bandara membagikan paket makanan dan minuman kepada penumpang yang terdampar, demikian yang dilaporkan Reuters.

"Kami diberitahu fasilitas radar dan navigasi di NAIA turun. Saya sedang dalam perjalanan pulang fm Tokyo - 3 jam dalam penerbangan, tetapi harus kembali ke Haneda. 6 jam terbang yang tidak berguna tetapi ketidaknyamanan bagi pelancong dan kerugian bagi pariwisata dan bisnis sangat menghebohkan. Hanya di PH. Sigh," cuit Manny V. Pangilinan, seorang pengusaha Filipina.

(***)