Menu

Korea Selatan Krisis Fenomena Lonely Death, Data Kematian di Negeri Ginseng Meningkat Pesat Tiap Tahunnya

Amastya 9 Jan 2023, 10:55
Korea Selatan krisis fenomena Lonely Death /eleven media group
Korea Selatan krisis fenomena Lonely Death /eleven media group

RIAU24.COM - Negara Korea Selatan mengalami krisis fenomena baru yakni Lonely Death atau Mati Kesepian.

Kehidupan di negara yang berjuluk ‘Negeri Gingseng’ ini tak seindah seperti yang diceritakan dalam Drama Korea.

Di balik kesuksesan besar pada sektor dunia hiburan, Korea Selatan sudah bertahun-tahun menghadapi krisis Godoksa yang artinya Lonely Death atau Mati Kesepian.

Dari data pemerintah Korea Selatan, sepanjang tahun 2021, sebanyak 3.378 orang Korea Selatan meninggal dunia dalam kondisi kesepian tanpa keluarga, teman, maupun pasangan.

Kemudian, fenomena lonely death Korea Selatan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Berikut adalah data fenomena lonely death Korea Selatan yang dirilis Pemerintah Korea Selatan seperti dikutip dari Korea Joongang Daily dan Yonhap News Agency :

Data jumlah lonely death Korea Selatan 2011-2015 via Korea Joongang Daily

Tahun 2011 : 682 orang mati kesepian

Tahun 2012 : 712 orang mati kesepian

Tahun 2013 : 878 orang mati kesepian

Tahun 2014 : 1.008 orang mati kesepian

Tahun 2015 : 1.245 orang mati kesepian

Data jumlah lonely death Korea Selatan 2017 - 2021 via Yonhap

Tahun 2017 : 2.412 orang mati kesepian

Tahun 2018 : 3.048 orang mati kesepian

Tahun 2019 : 2.949 orang mati kesepian

Tahun 2020 : 3.279 orang mati kesepian

Tahun 2021 : 3.378 orang mati kesepian

Tahun 2022 : data belum diumumkan Pemerintah Korea Selatan

Dapat dilihat pada data di atas bahwa fenomena mati kesepian Korea Selatan terus meningkat, bahkan jumlah kenaikannya cukup pesat.

Fenomena lonely death mengacu pada maraknya kasus orang meninggal dunia sendirian tanpa kerabat. Butuh waktu lama bagi pihak otoritas setempat untuk menemukan jenazah orang yang mati kesepian.

Ada yang ditemukan setelah beberapa hari, ada juga yang ditemukan setelah berminggu-minggu.

Dalam sebuah video dokumenter yang dirilis BBC, seorang pria bernama Kim Wan, yang bekerja sebagai petugas kebersihan, mengaku sedih saat harus membersihkan rumah orang yang meninggal sendirian.

“Jujur (saat melihat barang peninggalan mereka) saya merasa sangat sedih. Karena saya tahu, dia sendirian saat menghembuskan napas terakhir,” katanya, seperti dikutip dari video dokumenter BBC.

Krisis mati kesepian di Negeri Gingseng ini menyita perhatian publik sampai diangkat menjadi karya drama Korea berjudul Move To Heaven.

Drama Korea Move To Heaven rilis pada 14 Mei 2021 dan tayang di Netflix.

Move To Heaven menceritakan tentang seorang pemuda penderita sindrom Asperger dan pamannya yang bekerja sebagai petugas kebersihan.

Mereka membersihkan harta benda orang yang meninggal kesepian, mengungkap kisah yang ditinggalkan orang-orang tersebut, serta menceritakan kisahnya pada kerabat yang ditinggalkan.

(***)