Menu

Capres Pilihan Megawati Dinilai Dapat Merubah Peta Koalisi Pilpres 2024

Amastya 16 Jan 2023, 08:44
Pengamat menilai capres pilihan Megawati akan merubah peta koalisi Pilpres 2024 /indonesiaexpat.id
Pengamat menilai capres pilihan Megawati akan merubah peta koalisi Pilpres 2024 /indonesiaexpat.id

RIAU24.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sampai saat ini belum mengumumkan Calon presiden (Capres) yang akan diusung partainya.

Namun, pilihan Capres yang akan diusung Megawati dinilai akan merubah peta politik koalisi Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan oleh Kunto Adi Wibowo selaku Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI.

"Begitu nanti PDIP mengeluarkan nama capres dan deklarasi, kan pasti buyar sendiri itu semuanya, karena semua partai pasti menunggu PDIP karena punya calon yang oke di elektabilitas, punya tiket sendiri, punya kader yang banyak," kata Kunto pada Minggu (15/1/2023) dikutip sindonews.com.

Kunto juga menilai keputusan Megawati tidak mengumumkan nama capres 2024 pada HUT ke-50 PDIP merupakan langkah strategis.

"Dan saya prediksi mungkin PDIP akan menahan atau baru akan mengeluarkan nama capresnya dekat-dekat dengan pendaftaran batas akhir pendaftaran," ungkapnya.

Saat ini, dia menilai Megawati hanya menyaksikan dinamika peta politik Pilpres 2024.

"Menurutku, Bu Mega bisa menunggu bagaimana partai-partai lain ini dinamika partai lain ya mungkin mereka punya capres enggak punya koalisi, punya koalisi enggak punya capres, itu bisa bongkar pasang, tarik ulur segala macamnya, dan PDIP tinggal nonton aja," pungkasnya.

Diketahui, ketua umum partai politik (parpol) berlambang kepala banteng bermoncong putih itu diyakini akan mengumumkan nama capres 2024 di menit-menit akhir.

Adapun pendaftaran capres dan calon wakil presiden (cawapres) 2024 akan dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober 2023 hingga 25 November 2023.

Sejauh ini, sejumlah parpol telah membentuk koalisi Pilpres 2024. Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk sebuah koalisi.

Kemudian, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih menjajaki koalisi.

(***)