Menu

Ikut Geng PHK, Google Pangkas 12.000 Pekerja di Seluruh Dunia dan Tawarkan Pesangon 16 Minggu

Amastya 21 Jan 2023, 13:02
Google pangkas 12.000 karyawannya /Reuters
Google pangkas 12.000 karyawannya /Reuters

RIAU24.COM - Perusahaan induk Google, Alphabet Inc, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan memangkas sekitar 12.000 pekerja, yang berjumlah lebih dari 6 persen dari tenaga kerja globalnya.

Alphabet menjadi raksasa teknologi terbaru dari Silicon Valley yang menyusutkan tenaga kerjanya setelah bertahun-tahun pertumbuhan bisnis dan perekrutan yang konsekuen.

Pemangkasan pekerjaan yang diumumkan pada hari Jumat akan mempengaruhi staf di seluruh dunia dan di seluruh perusahaan.

Chief Executive Officer, Sundar Pichai mengatakan kepada karyawan dalam email pada hari Jumat bahwa dia mengambil tanggung jawab penuh atas keputusan tersebut.

Itu adalah hari Jumat yang menyedihkan bagi banyak Googler (karena karyawan Google secara informal dikenal) akhir pekan ini, karena mesin pencari dan raksasa periklanan terkemuka bergabung dengan sejumlah raksasa teknologi yang telah mengurangi tenaga kerja mereka dalam beberapa bulan terakhir.

Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan itu menghadapi perlambatan dalam periklanan digital dan divisi komputasi awannya.

"Ini adalah momen penting untuk mempertajam fokus kami, merekayasa ulang basis biaya kami, dan mengarahkan bakat dan modal kami ke prioritas tertinggi kami," tulis Pichai dalam email tersebut.

Pada bulan Oktober, Alphabet melaporkan pendapatan dan pendapatan yang meleset dari sebagian besar perkiraan. Laba turun 27 persen menjadi 13,9 miliar dolar AS dibandingkan tahun lalu.

Menurut perusahaan konsultan sumber daya manusia Challenger, Gray & Christmas Inc., pemotongan pekerjaan terbanyak pada tahun 2022 adalah di sektor teknologi yakni 97,171 untuk tahun ini, naik 649 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pichai mengatakan Alphabet akan membayar karyawan yang terkena dampak pesangon selama 16 minggu dan tunjangan kesehatan selama enam bulan di AS, dengan wilayah lain menerima paket berdasarkan undang-undang dan praktik setempat.

(***)