Menu

Erdogan: Swedia Keji dan tak Hormati Islam, Jangan Harap Dukungan NATO dari Turki 

Zuratul 24 Jan 2023, 09:52
Potret Presiden Turki, Erdogan yang Menyatakan Sikap Pada Pemerintah Swedia Usai Pembakaran Al-Qur'an di depan Kedubes di Turki. (Tribun/Foto)
Potret Presiden Turki, Erdogan yang Menyatakan Sikap Pada Pemerintah Swedia Usai Pembakaran Al-Qur'an di depan Kedubes di Turki. (Tribun/Foto)

Sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa, bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40 ribu orang, termasuk wanita, anak-anak dan bayi. 

Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO pada Mei. Mereka mengabaikan non-blok militer selama beberapa dekade, sebuah keputusan yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.

Turki merupakan anggota NATO selama lebih dari 70 tahun, menyuarakan keberatan. Negara ini menuduh kedua negara mentoleransi dan bahkan mendukung kelompok teror, termasuk PKK. 

Untuk diketahui, setiap negara yang bergabung dengan NATO membutuhkan persetujuan bulat dari negara-negara anggota.

Sebelumnya, Kepresidenan Urusan Agama Turki, Diyanet, mengumumkan rencana mengambil tindakan hukum di luar negeri terhadap insiden tersebut. Ketua Urusan Agama Ali Erbas mengatakan perwakilan dan konsultan badan keagamaan di 120 negara memprotes insiden tersebut.

"Kami akan mengangkat suara kami, tidak hanya menentang insiden pembakaran Alquran yang keji di Swedia, tetapi juga terhadap serangan Islamofobia di negara-negara Eropa," ucapnya.

Halaman: 123Lihat Semua