Menu

Survei: Persentasi Penolakan Tokoh-tokoh Ini Maju Capres 2024 Sangat Tinggi, Siapa Saja?

Amastya 24 Jan 2023, 10:06
Hasil survei terbaru memperlihatkan tokoh-tokoh yang menerima penolakan tinggi jika maju jadi Capres 2024 /JawaPos
Hasil survei terbaru memperlihatkan tokoh-tokoh yang menerima penolakan tinggi jika maju jadi Capres 2024 /JawaPos

RIAU24.COM - Hasil survei terbaru dari Algoritma Research & Consulting memperlihatkan tokoh-tokoh publik yang persentasi penolakannya sangat tinggi dari masyarakat jika ingin maju Capres 2024.

Dari survei tersebut, Puan Maharani mendapatkan posisi pertama sebagai tokoh yang persentasi penolakannya sangat tinggi untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan oleh Fajar Nursahid selaku Direktur Riset dan Program Algoritma di Jakarta, pada Senin (23/1/2023).

Fajar mengatakan persentase penolakan terhadap Puan mencapai 18,6 persen, sementara elektabilitas Ketua DPR RI itu hanya sebesar 0,4 persen.

"Tokoh publik yang sangat tinggi resistansinya yaitu enggak akan dipilih kalau mereka dicalonkan yaitu Ibu Puan Maharani, sampai 18 persen," ujarnya.

Kemudian Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki persentase penolakannya 4,8 persen, sementara elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut mencapai 16,6 persen.

Kemudian, Anies Baswedan memiliki tingkat resistansi 3,7 persen dengan elektabilitas 18,7 persen.

“Resistansi publik kepada Prabowo dan Pak Anies misalnya, hanya maksimal di 4,8 persen,” ucapnya.

Kemudian, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), persentase resistansi sebesar 3,3 persen dengan elektabilitas sebesar 2,3 persen. Ridwan Kamil persentase resistensi sebesar satu persen dengan elektabilitas sebesar 7,2 persen.

Tokoh politik yang meraih elektabilitas tertinggi ialah Ganjar Pranowo sebesar 25,1 persen, dengan resistansi 1,2 persen.

Sekedar informasi,hasil survei tersebut diperoleh melalui pertanyaan, 'jika pemilu dilakukan hari ini, siapa tokoh yang akan anda pilih dan paling tidak akan anda pilih sebagai presiden?'

Survei Algoritma ini dilakukan pada 19-30 Desember 2022 terhadap 1.214 responden. Mereka merupakan warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah/pernah menikah ketika survei dilakukan.

Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.

(***)