Menu

Kisah Polisi Menjelma Jadi 'Malaikat Penolong' untuk Mita Gadis Piatu, Dulu Lumpuh Kini Bisa Jalan dan Sekolah Lagi

Chairul Hadi 30 Jan 2023, 12:14
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto dan istrinya, bertandang ke rumah Mita (Baju Ungu).
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto dan istrinya, bertandang ke rumah Mita (Baju Ungu).

RIAU24.COM - Mita tak bisa menyembunyikan wajah bahagianya. Gadis remaja berusia 12 tahun tersebut kini sudah bisa berjalan normal bahkan bisa masuk sekolah dan bertemu temannya kembali. Pelajar kelas 6 SD itu tak menyangka pertemuannya dengan polisi jadi titik balik hidupnya yang diambang keputus asaan.

Berbulan lamanya Mita menjalani hidup yang kelam, ia tak bisa berjalan lantaran mengalami patah kaki usai terlibat kecelakaan pada September 2022 lalu. Harapannya seakan musnah karena kesehariannya hanya dihabiskan di rumah. Kecelakaan parah tersebut membuat kaki kanannya patah tebu, dan patah tangan.

Cita-cita menjadi dokter pun sempat ia kubur dalam-dalam. Ayah Mita bernama Winarko bekerja serabutan di kebun. Sedangkan sang ibu, meninggal dunia tak lama sebelum gadis ini kecelakaan. Mita dan keluarganya tinggal di rumah kayu di ujung Kota Pekanbaru, tepatnya di Jalan Lintas Timur Kecamatan Tenayan Raya.

Namun tuhan punya cerita lain dan kisah Mita akhirnya sampai ke Polda Riau. Kemudian Polda Riau melalui Kabid Humasnya Kombes Sunarto datang ke rumah Mita. Ketika itu ia hanya dirawat alakadarnya lantaran tak punya biaya. "Ketika itu penanganannya dari bidan dan urut tradisional. Kita datang setelah dapat informasi," ucap Sunarto.

Polda Riau bergerak cepat. Mita dibawa ke RS Bhayangkara dan langsung ditangani tim dari kedokteran kepolisian Polda Riau. Hasilnya, Mita harus dioperasi dengan pemasangan pen. Cobaan berat bagi Mita, namun tekadnya kuat untuk pulih kembali. Selain itu, Sunarto mengajak serta istrinya untuk menyemangati remaja itu.

"Sekitar tiga bulanan, adik Mita tak bisa jalan. Sampai kita bawa ke RS Bhayangkara untuk ditangani dengan baik. Lalu menjalani operasi pemasangan pen," lanjut Sunarto. Tak sampai di situ, bantuan untuk Mita terus mengalir pasca operasi. Kursi roda dan krug diserahkan Polda Riau kepada Mita agar ia bisa berlatih berjalan.

Secara rutin Kombes Sunarto menjenguk Mita di rumahnya. Alasannya hanya satu yakni kewajiban. "Itu kewajiban. Kasus Mita ini spesial, karena perjalanan ceritanya memilukan kita. Dia anak yang ceria dan punya harapan dan cita cita. Kemudian sepeninggal ibunya, Mita kecelakaan. Yang memilukan adalah ketidakberdayaan untuk diobati semestinya. Itu yang menggerakkan kami," ucap pria yang akrab disapa Narto.

Pelan tapi pasti, pekan lalu saat Sunarto dan istrinya berkunjung ke rumah Mita, sebuah keajaiban muncul. Pasangan ini disambut oleh Mita dan keluarga di pelataran teras rumah. Yang mengejutkan, ketika itu Mita tak lagi menggunakan alat bantu jalan atau dipapah. "Seminggu lalu, saat saya tiba di sini, Mita jalan sendiri," ungkapnya.

"Hari ini kita lihat, Mita sudah bisa berjalan sendiri dengan normal. Dan kabar bahagianya lagi, hari ini Mita dan ayahnya akan akan berangkat, ayahnya mengantarkan Mita untuk bisa sekolah kembali menyelesaikan sekolah dasar (SD). Sebelumnya hanya bisa sekolah jarak jauh (Daring)," kisah Sunarto, Senin 30 Januari 2023.

Mita bersekolah di daerah Tebo, Jambi berbatasan dengan Kabupaten Inhu Provinsi Riau. Rencananya setelah Mita menyelesaikan SD, ia akan melanjutkan ke tingkat SMP di Kota Pekanbaru. Agar lebih semangat, Mita pun diberi berbagai kebutuhan sekolah oleh Polda Riau.

"Kita ingin selamatkan masa depannya. Cita-cita ingin menjadi dokter untuk membantu orang lain," pungkas Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto.

Mita sendiri tak pernah menyangka, akan ada malaikat yang menolongnya ketika ia diambang putus asa. Dengan suara lembut dirinya hanya berharap, kebaikan itu nanti dibalas oleh tuhan. "Hanya doa yang bisa diberikan. Bersyukur sekali sudah bisa kembali ke sekolah, senang rasanya bisa bertemu kawan-kawan. Harus semangat sekolah," yakin Mita.

Keberangkatan Mita hari ini menuju Tebo pun juga dihadiri langsung oleh Kombes Sunarto dan istrinya. Dari Pekanbaru, ia dan ayahnya harus menggunakan kendaraan menuju daerah Belilas Kabupaten Inhu selama tiga jam. Dari sana, dibutuhkan waktu sekitar tiga jam lagi untuk ke Tebo.