Menu

Brasil Dikecam Pecinta Lingkungan Usai Tenggelamkan Kapal Induk Berusia Enam Dekade di Atlantik, Mengapa?

Amastya 5 Feb 2023, 10:44
Brasil dikecam pecinta lingkungan usai tenggelamkan kapal induk Sao Paulo di Samudra Atlantik /Reuters
Brasil dikecam pecinta lingkungan usai tenggelamkan kapal induk Sao Paulo di Samudra Atlantik /Reuters

RIAU24.COM - Para pencinta lingkungan mengutuk Brasil karena menenggelamkan kapal induk berusia enam dekade yang bernama ‘Sao Paulo’ di Samudra Atlantik dengan mengatakan bahwa kapal perang yang sudah tua itu dikemas dengan bahan beracun dan akan menyebabkan kerusakan pada rantai makanan laut.

Kapal induk yang dinonaktifkan itu ditenggelamkan di laut pada Jumat sore oleh Angkatan Laut Brasil setelah pihak berwenang gagal menemukan pelabuhan yang siap menyambut kapal tersebut.

Pernyataan Angkatan Laut Brasil menyebut kapal tersebut ditenggelamkan dengan rencana dan dikendalikan di sekitar 350 km (220 mil) di lepas pantai Brasil di Samudra Atlantik.

Angkatan Laut menambahkan bahwa tenggelamnya terjadi di area dengan perkiraan kedalaman 5.000 meter (16.000 kaki). 

Menurut para pecinta lingkungan, tenggelamnya kapal perang akan membahayakan dan mencemari rantai makanan laut karena  tersebut mengandung berton-ton asbes, logam berat, dan bahan beracun lainnya yang akan larut ke dalam air

Namun, pejabat pertahanan membela, tenggelamnya kapal dengan mengatakan bahwa kapal itu akan diturunkan di daerah yang paling aman.

Langkah Angkatan Laut ini juga mendapat reaksi keras dari Basel Action Network, sebuah organisasi amal non-pemerintah, yang memperjuangkan kesehatan dan keadilan lingkungan global dengan mengkatalisasi masa depan yang bebas racun.

Jaringan Aksi Basel memanggil Presiden Brasil yang baru terpilih Luiz Inacio Lula da Silva memintanya untuk segera menghentikan rencana berbahaya untuk menenggelamkan kapal.

Ini terjadi ketika Lula, yang menjabat bulan lalu, bersumpah untuk membalikkan lonjakan perusakan lingkungan di bawah mantan Presiden Jair Bolsonaro.

Koalisi organisasi hak asasi manusia, tenaga kerja, dan lingkungan yang dikenal sebagai Platform Pemecah Kapal LSM menyebut tenggelamnya Sao Paulo di Brasil berpotensi sebagai kejahatan lingkungan yang disponsori negara.

Kapal induk, yang dikenal sebagai Foch oleh militer Prancis selama 37 tahun dinasnya, dibangun di Prancis pada akhir 1950-an dan mengukuhkan posisinya dalam sejarah angkatan laut abad ke-20.

Pada 1960-an, Sao Paulo mengambil bagian dalam uji coba nuklir pertama Prancis di Pasifik, dan dari 1970-an hingga 1990-an, ditempatkan di Afrika, Timur Tengah, dan bekas Yugoslavia.

(***)