Menu

Sebanyak 29 Tewas dalam Tragedi Kereta Yunani, 85 Orang Luka-luka

Amastya 1 Mar 2023, 11:53
Sebanyak 29 orang tewas dalam tragedi tabrakan kereta api di Yunani /Reuters
Sebanyak 29 orang tewas dalam tragedi tabrakan kereta api di Yunani /Reuters

RIAU24.COM - Setidaknya 29 orang tewas dan lebih dari 85 lainnya terluka setelah dua kereta api di Yunani tengah bertabrakan pada Selasa malam, lapor pejabat pemadam kebakaran di lokasi tersebut.

Sekitar 17 kendaraan berada di tempat kejadian mencoba memadamkan api, tambah departemen pemadam kebakaran.

Konstantinos Agorastos, gubernur wilayah Thessaly mengatakan kepada SKAI TV bahwa dua kereta, satu kereta penumpang yang melakukan perjalanan dari Athena ke kota utara Thessaloniki dan kereta kargo dari Thessaloniki ke Larissa bertabrakan di luar kota Larissa di Yunani tengah.

"Tabrakan itu sangat kuat," kata Agorastos kepada SKAI TV dengan menambahkan alasan tabrakan masih belum jelas.

Agorastos mengatakan bahwa tabrakan itu sangat kuat dan empat gerbong pertama telah tergelincir sementara dua gerbong pertama hancur total dalam kecelakaan itu.

"Ini adalah malam yang mengerikan," tambah Agorastos. "Sulit untuk menggambarkan adegan itu," imbuhnya.

Pejabat medis di Larrisa mengklaim bahwa setidaknya 25 dari mereka yang terluka berada dalam kondisi serius.

"Evakuasi penumpang sedang berlangsung dalam kondisi yang sangat sulit mengingat parahnya tabrakan kedua kereta," kata juru bicara pemadam kebakaran Vassilis Varthakogianis.

Gubernur mengklaim bahwa sekitar 250 penumpang dievakuasi dengan selamat oleh petugas penyelamat ke Thessaloniki dengan bus.

Penyiaran SKAI menunjukkan beberapa rekaman gerbong yang tergelincir, rusak parah dengan jendela pecah dan kepulan asap tebal, dengan puing-puing berserakan di seberang jalan.

Petugas penyelamat terlihat membawa obor di gerbong mencari penumpang yang terjebak.

Seorang pemuda yang dievakuasi ke jembatan terdekat mengatakan kepada SKAI TV bahwa ada kepanikan di dalam gerbong saat orang-orang berteriak.

Penumpang lain bernama Angelos Tsiamouras mengatakan kepada ERT bahwa insiden itu seperti gempa bumi.

(***)