Menu

Sebanyak 3 Orang Terkena Tembakan Dalam Dugaan Serangan Teroris di Tel Aviv

Amastya 10 Mar 2023, 11:29
Personel keamanan Israel di lokasi serangan penembakan di Tel Aviv /AFP
Personel keamanan Israel di lokasi serangan penembakan di Tel Aviv /AFP

RIAU24.COM - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di ibu kota Israel, Tel Aviv pada Kamis, dalam serangan yang diduga teroris.

Dikutip dari pejabat, tiga orang ditembak dan terluka dalam serangan itu sebelum pria bersenjata itu dibunuh oleh polisi Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mengonfirmasi bahwa tiga orang terluka dan pria bersenjata itu dibunuh oleh polisi.

"Serangan serius di Tel Aviv, saya mengucapkan selamat kepada petugas polisi yang, dalam tindakan berani, melenyapkan teroris keji dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan.

Polisi dan pekerja medis, dalam jumlah besar, bergegas ke jalan Dizengoff, di mana serangan terjadi dan daerah itu segera ditutup.

Dalam sebuah rekama dikutip dari Reuter, para pelanggan yang sedang makan di restoran pinggir jalan melarikan diri ketika serangan terjadi.

"Tersangka dibunuh oleh petugas polisi," sesuai pernyataan polisi. “Tiga orang menderita luka-luka, dan satu dalam kondisi serius,” imbuh laporan tersebut.

Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah tiga warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Tepi Barat yang diduduki.

Penembakan itu terjadi di Dizengoff Street di Tel Aviv yang merupakan jalan raya populer yang dipenuhi dengan restoran dan toko.

Netanyahu diterbangkan di tengah protes anti-pemerintah

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diterbangkan pada Kamis untuk mencapai bandara internasional utama negara itu ketika kerumunan pengunjuk rasa dan mobil menghalangi jalannya.

Protes itu merupakan bagian dari demonstrasi yang meningkat yang dilakukan secara nasional selama dua bulan terhadap rencana pemerintah untuk merombak peradilan.

Tokoh presiden Israel Isaac Herzog, dalam upaya untuk menengahi kompromi antara oposisi dan sekutu Netanyahu, mengajukan permohonan solusi pada hari Kamis.

"Apa yang terjadi di sini adalah tragedi," katanya. "Itu salah. Itu merusak. Ini merusak fondasi demokrasi kita. Sejarah akan menghakimi Anda. Bertanggung jawab, sekarang," imbuhnya.

Hari perlawanan terhadap kediktatoran pengunjuk rasa dimulai dengan kerumunan orang berkumpul di bandara sambil mengibarkan bendera Israel dan memblokir jalan dengan mobil mereka.

Para pengunjuk rasa juga memblokir persimpangan utama dan terlibat perkelahian dengan polisi di Tel Aviv.

(***)