Menu

Pemimpin Tentara Bayaran Rusia Wagner Umumkan Akan Calonkan Diri Jadi Presiden Ukraina 2024

Amastya 12 Mar 2023, 13:44
Yevgeny Prigozhin, Kepala tentara bayaran Wagner Rusia umumkan akan calonkan diri sebagai Presiden Ukraina 2024 /net
Yevgeny Prigozhin, Kepala tentara bayaran Wagner Rusia umumkan akan calonkan diri sebagai Presiden Ukraina 2024 /net

RIAU24.COM - Mengejutkan semua orang di dua negara yang bertikai dan negara lain, kepala kelompok tentara bayaran Rusia Wagner telah menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Ukraina pada tahun 2024.

Dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial, Yevgeny Prigozhin mengumumkan ambisi politiknya untuk tahun depan dan mengatakan bahwa dia telah memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024.

Dalam video tersebut, Prigozhin, yang mengenakan perlengkapan tempur, terlihat mengarahkan kamera dari lokasi yang tidak diketahui.

Di latar belakang, suara tembakan terdengar saat dia berkata, "Saya membuat politik keluar. Melihat segala sesuatu di sekitar saya, saya punya ambisi politik. Saya memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Untuk Presiden Ukraina."

Dia melanjutkan dengan menambahkan jika dia mengalahkan petahana Volodymyr Zelensky dan pendahulunya, Petro Poroshenko, situasi akan baik-baik saja.

"Jika saya memenangkan pemilihan presiden Ukraina, maka semuanya akan baik-baik saja, teman-teman,” tambahnya.

Sesuai laporan, ini bisa menjadi penggalian atas kegagalan Moskow untuk memasok amunisi kepada kelompok tentara bayaran. Kepala Wagner dalam beberapa hari terakhir berulang kali mengungkit masalah amunisi.

Kepala Wagner selama beberapa waktu berselisih dengan kepala militer Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Sergey Shoygu dan kepala Staf Umum Valery Gerasimov.

Dia telah mempertanyakan kompetensi mereka dan telah menyuarakan kecurigaannya terhadap kecemburuan kementerian atas keberhasilan pasukan tentara bayarannya.

Baru minggu lalu, dia telah memperingatkan bahwa kecuali pasukannya dibentengi dengan amunisi, posisi Moskow di kota Bakhmut, Ukraina timur dalam bahaya.

Kabarnya, Moskow telah gagal memenuhi janjinya untuk mengirimkan amunisi ke Wagner.

Pada Februari, Prigozhin menurut Reuters bahkan menyebut pemotongan pasokan amunisi sebagai pengkhianatan.

(***)