Menu

Klaim Donald Trump: Rusia akan Ambil Alih Segalanya yang Ada di Ukraina

Amastya 12 Mar 2023, 14:21
Donald Trump klaim akan membantu Rusia untuk ambil alih semua yang ada di Ukraina /AFP
Donald Trump klaim akan membantu Rusia untuk ambil alih semua yang ada di Ukraina /AFP

RIAU24.COM - Mantan Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa jika dia berkuasa, dia akan membuat kesepakatan untuk memungkinkan Rusia mengambil alih bagian-bagian wilayah Ukraina jika itu yang diperlukan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Tetapi Trump mengatakan bahwa itu akan menjadi skenario paling buruk.

Mantan presiden AS itu mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan melancarkan serangan militer terhadap Ukraina jika dia berkuasa.

"Jangan lupa, di bawah Bush mereka mengambil alih Georgia, di bawah Obama mereka mengambil alih Krimea. Dan, di bawah Biden, mereka mengambil alih segalanya. Sepertinya mereka akan mengambil alih segalanya, semuanya, mereka akan pergi untuk seluruh enchilada, mereka akan melakukan segalanya, seperti itulah menurut saya," kata Trump dalam acara radio Sean Hannity.

"Dan, di bawah Trump, Anda tahu apa yang mereka ambil alih? Mereka tidak mengambil apa-apa, Rusia. Pertama kali, presiden pertama dalam waktu yang lama. Dia Putin mengerti. Dia tidak akan pernah melakukannya," imbuhnya.

Trump menambahkan, "Itu bahkan tanpa menegosiasikan kesepakatan. Saya bisa saja bernegosiasi. Paling buruk, saya bisa membuat kesepakatan untuk mengambil alih sesuatu, Anda tahu, ada area tertentu yang merupakan area berbahasa Rusia, kan, seperti, tetapi Anda bisa membuat kesepakatan. Dan sekarang Ukraina baru saja hancur berkeping-keping."

Donald Trump telah berulang kali mengatakan di masa lalu bahwa jika dia terpilih kembali ke Gedung Putih pada tahun 2020, perang di Ukraina dapat dicegah tanpa memberikan bukti prospektif untuk hal yang sama.

Trump juga mengatakan bahwa dia bisa mengakhiri perang saat ini dalam tidak lebih dari satu hari jika dia adalah presiden AS.

Komentar terbaru Trump datang ketika ketua DPR AS Kevin McCarthy menolak undangan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengunjungi Kyiv.

McCarthy berkata, "Saya akan terus mendapatkan pengarahan saya dan yang lainnya, tetapi saya tidak harus pergi ke Ukraina atau Kyiv untuk melihatnya."

(***)