Menu

Badan Nuklir Internasional, IAEA Umumkan Setidaknya 2,5 Ton Uranium Alami Hilang dari Situs Libya

Amastya 16 Mar 2023, 11:43
Rafael Grossi, Ketua IAEA badan nuklir internasional /Reuters
Rafael Grossi, Ketua IAEA badan nuklir internasional /Reuters

RIAU24.COM - Badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada hari Rabu bahwa sekitar 2,5 ton uranium alami hilang dari sebuah situs di Libya.

Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan kepada negara-negara anggota organisasi itu bahwa setelah memeriksa situs tersebut, ditemukan pada hari Selasa bahwa 10 drum yang mengandung konsentrat bijih uranium tidak ada seperti yang dinyatakan sebelumnya di lokasi di Libya.

“Inspektur IAEA menemukan bahwa 10 drum yang mengandung sekitar 2,5 ton uranium alami dalam bentuk UOC (konsentrat bijih uranium) yang sebelumnya dinyatakan oleh (Libya) karena disimpan di lokasi itu tidak ada di lokasi," kata Grossi dalam sebuah pernyataan.

IAEA mengatakan bahwa mereka akan melakukan kegiatan lebih lanjut untuk mengklarifikasi keadaan penghapusan bahan nuklir dan lokasinya saat ini. Namun, tidak ada rincian yang terungkap tentang situs tersebut.

Inspeksi awalnya direncanakan untuk tahun lalu tetapi harus ditunda karena situasi keamanan di wilayah tersebut. Itu akhirnya dilakukan pada hari Selasa, menurut pernyataan rahasia oleh Grossi.

Pada 2003, Libya meninggalkan program untuk mengembangkan senjata nuklir di bawah mantan diktatornya Muammar Gaddafi. Ia memperoleh sentrifugal yang dapat memperkaya uranium serta merancang informasi untuk bom nuklir.

Halaman: 12Lihat Semua