Menu

Rusia dan China Catat Surplus Perdagangan Tertinggi pada 2022

Amastya 28 Mar 2023, 05:52
Rusia dan China catat surplus perdagangan tertinggi secara global pada tahun 2022 /Reuters
Rusia dan China catat surplus perdagangan tertinggi secara global pada tahun 2022 /Reuters

RIAU24.COM Rusia dan China telah menduduki puncak daftar negara yang mencatat surplus perdagangan tertinggi pada tahun 2022, menurut sebuah laporan oleh layanan statistik nasional kedua negara, lapor berita RT milik negara.

China memposisikan dirinya sebagai yang teratas di antara ekonomi utama karena surplus perdagangannya tumbuh 30 persen tahun lalu ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 877,6 miliar dolar AS.

Perusahaan ini mengekspor barang senilai hampir $3,59 triliun—pertumbuhan nilai ekspor sekitar 7 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara impor hanya melonjak 1,1 persen menjadi sekitar 2,72 triliun dolar AS.

Rusia berada di posisi kedua karena surplusnya meningkat 1,7 kali lipat sepanjang tahun ke rekor $ 333,4 miliar. Total ekspor negara itu mencapai 591,4 miliar dolar AS, naik 19,9 persen dari 2021.

Menurut data, penjualan energi merupakan bagian terbesar dari ekspor luar negeri Rusia, mencapai $383,73 miliar—meningkat 42,8 persen dari tahun ke tahun. Namun, impor turun 11,7 persen menjadi 259,1 miliar dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya.

Laporan itu mencatat dampak sanksi Barat terhadap Rusia, dan upaya Presiden Vladimir Putin untuk mempromosikan swasembada dan langkah-langkah substitusi impor pada penurunan impor.

Arab Saudi memposisikan dirinya di urutan ketiga setelah mencatat surplus perdagangan tertinggi sejak 2012 sebesar $221,3 miliar, diikuti oleh Norwegia, Australia, dan Qatar.

Menurut kantor berita Sputnik, 26 ekonomi utama mencatat surplus perdagangan sebesar $2,45 triliun pada tahun 2022, dibandingkan dengan 32 negara dengan $2,1 triliun setahun sebelumnya.

Satu-satunya negara yang berhasil beralih dari defisit perdagangan ke surplus tahun lalu adalah Nigeria.

Sedangkan, Jerman melihat angkanya turun 2,4 kali menjadi $ 85,34 miliar, tergelincir ke posisi ketujuh dari tempat kedua setahun sebelumnya.

Data tersebut disajikan oleh badan statistik nasional dari 60 ekonomi terbesar di dunia. Sputnik dan RT melakukan penelitian berdasarkan data tersebut.

(***)