Menu

Tolak Diusir, AS Ngotot Lanjutkan Operasi Anti ISIS di Irak

Riko 16 Jan 2020, 15:05
Foto (internet)
Foto (internet)

Langkah parlemen Irak kemudian diteruskan oleh Perdana Menteri Irak Adel Abdul Muhdi yang meminta Washington untuk menyusun road map bagi penarikan pasukan. (Baca: Bahas Penarikan Pasukan AS, PM Irak Ajak Pompeo Duduk Satu Meja)

Para pemimpin Irak marah terhadap serangan pesawat tak berawak AS dan serangan balasan oleh Iran. Rudal-rudal Iran menghantam Pangkalan Udara Al-Asad pekan lalu, dan menyerang dekat pangkalan lain, tetapi telah memberikan peringatan sebelumnya dan tidak ada yang terbunuh atau terluka. (Baca: Peringatan Iran Selamatkan Tentara AS dari Serangan Rudal)

Namun para pejabat Irak menyebut serangan AS yang menewaskan Soleimani sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Irak yang tidak dapat diterima. Serangan itu juga menewaskan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan milisi yang didukung Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer. Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah pun muncul di Baghdad dan Irak selatan, dengan banyak yang meminta AS dan Iran untuk meninggalkan negara mereka.

AS dengan tegas menolak permintaan itu dan belum bergerak untuk menarik lebih dari 5.000 tentara. Pejabat AS, termasuk Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, menolak seruan agar pasukan Amerika pergi. Mereka mengatakan pasukan AS sangat penting untuk memerangi kelompok ISIS.

"Kami senang melanjutkan pembicaraan dengan Irak tentang apa struktur yang tepat," kata Pompeo di Gedung Putih pekan lalu.

 

Sambungan berita: Sumber: Sindonews
Halaman: 123Lihat Semua