Menu

Pemerintah Berupaya Tuntaskan Agenda Pembangunan Untuk Dorong Otonomi Papua

Satria Utama 8 Jun 2021, 10:03
Foto : Kompas.com
Foto : Kompas.com
Selama beberapa tahun terakhir, teroris separatis Papua telah menggunakan taktik tabrak lari terhadap personel keamanan Indonesia dan menargetkan warga sipil di distrik-distrik seperti Intan Jaya, Nduga, dan Puncak untuk memicu ketakutan di antara masyarakat.

Sasaran aksi tersebut belakangan ini antara lain buruh bangunan, tukang ojek, guru, pelajar, pedagang kaki lima, warga desa, dan juga pesawat sipil.

Pada 2 Desember 2018, pemberontak Papua membunuh secara brutal 31 pekerja PT Istaka Karya yang terlibat dalam pembangunan proyek Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak di Kecamatan Yigi, Kabupaten Nduga.

Pada hari yang sama, penyerang bersenjata juga menewaskan seorang prajurit bernama Handoko, serta melukai dua personel keamanan lainnya, Sugeng dan Wahyu.

Aksi kekerasan serupa terus berlanjut tahun ini. Pada 6 Januari 2021, sedikitnya 10 teroris separatis bersenjata merusak dan membakar sebuah pesawat Quest Kodiak milik Mission Aviation Fellowship (MAF) di landasan pacu desa Pagamba.

Pada 8 Februari, seorang pria berusia 32 tahun ditembak dari jarak dekat di desa Bilogai, kecamatan Sugapa.

Halaman: 123Lihat Semua