Menu

Bye, Begini Seabad Perjalanan Chevron di Blok Rokan

Devi 9 Aug 2021, 11:53
Foto : https://www.cnbcindonesia.com/
Foto : https://www.cnbcindonesia.com/

RIAU24.COM -  Indonesia mungkin harus berterima kasih kepada empat orang yang dikirimkan oleh Standard Oil Company of California, 97 tahun lalu,  untuk melakukan sebuah ekspedisi geologis ke Pulau Sumatra.  Ekspedisi itu dipimpin oleh E.M. Butterworth dengan grup geologi yang beranggotakan R.N. Nelson, M.M. Orr, dan E.R. Wall. Eksplorasi dilakukan di berbagai wilayah, termasuk Kalimantan, pulau-pulau kecil yang berdekatan dan Sumatra, khususnya wilayah Aceh.  Ekspedisi itu merupakan upaya pertama Standard Oil Company of California (Socal) guna mendapatkan lahan yang akan digunakan untuk eksplorasi minyak di belahan timur dunia. 

Dilansir dari Ekonomi Bisnis, pada 1930, pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, Socal bersama dengan Belanda membentuk Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij (NPPM) yang merupakan cikal bakal PT Chevron Pacific Indonesia seperti yang dikenal saat ini. Kala itu, eksplorasi seismik masih dalam tahap awal. Ahli geologi NPPM dan pekerja lokal berjalan di sepanjang aliran hutan mencari batuan dasar yang terbuka.  Berselang enam tahun kemudian, pada 1936 SOCAL bersama dengan Texas Oil Company (Texaco) mendirikan California Texas Petroleum Corporation atau yang akrab dikenal Caltex. 

Namun, untuk menemukan sumber daya minyak bumi di Blok Rokan tidaklah mudah.  Dibutuhkan waktu 15 tahun setelah 1924 di Indonesia, area cadangan minyak mentah pertama kali ditemukan di Ladang Duri pada 1941.  

Dengan miliaran barel minyak di bawah permukaan tanah, Duri adalah lapangan dengan deposit minyak terbesar di Asia Tenggara sampai ditemukannya ladang Minas di Asia Tenggara pada akhir 1944, membuat Indonesia sebagai penghasil minyak mentah terbesar di Asia Tenggara pada waktu itu.Teknologi steamflood pertama kali diterapkan pada 1985. 

Pemerintah Jepang turut andil dalam pengembangan Blok Rokan. Jepang dikabarkan melakukan pengeboran di struktur Minas, yang bisa memproduksi minyak 8.000 barel lebih setiap harinya. Perusahaan minyak Pacifik Caltex atau Caltex Pacific Oil Company (CPOC) mengembangkan ladang Minas raksasa untuk mencapai 15.000 barel minyak dalam sehari pada awal produksinya. Pada 1952, menandai pengiriman pertama minyak dari Ladang Minas di Riau, Indonesia.

Kejadian penuh sejarah itu tersebut diresmikan oleh Menteri Perekonomian Sumanang Suryominoto. Setelah lebih dari setengah abad, Chevron telah memproduksi lebih dari 12 miliar barel minyak dari lapangan-lapangan darat di Provinsi Riau maupun lapangan-lapangan lepas pantai di Provinsi Kalimantan Timur. 

Halaman: 12Lihat Semua